Roti Gambang: Memori Masa Kecil dan Nenek

"Mas, nanti kalau ada penjual roti Lauw atau Tan ek Tjoan tolong beliin roti gambang ya!" Pinta saya pagi tadi pada suami, sebelum beliau dan di kecil lari pagi. Kebetulan daerah lari yang akan mereka lewati biasanya ada penjual roti tersebut. Suami sempat heran, kok tumben pagi-pagi cari roti gambang. Saya pun bilang kalau mau menulis postingan blog tentang roti gambang dan butuh foto pendukung makanya minta dibelikan roti gambang tersebut.

Roti Gambang: Memori Masa Kecil dan Nenek




Dia Adalah Rhoma Irama Yang Mengenalkan Roti Gambang


Ngomongin soal roti gambang, pasti akan teringat akan masa kecil saya ketika masih sekolah dasar kala itu. Perkenalan saya dengan roti gampang diawali karena hampir tiap hari orangtua membeli roti Tan Ek Tjoan yang lewat di depan rumah. Yang unik penjualnya tersebut mirip sekali dengan Rhoma Irama, sehingga kami sering memanggilnya dengan Bang Oma. Kabarnya beliau saat ini masih ada lho meskipun usianya sudah tua.

Dari Bang Oma inilah saya jadi tahu ada roti yang namanya roti gambang. Kalau dari tampilannya sih tidak terlalu menarik, bisa dibilang paling berbeda sendiri dari segi warnanya dibandingkan dengan jenis roti lainnya. Tapi karena penasaran dengan roti gambang, saya pun mencoba untuk mencicipinya dan ternyata rasanya enak karena ada sensasi rasa yang berbeda. Hanya saja untuk menikmati roti gambang saya harus menyiapkan air untuk minum, maklumlah kalau dimakan agak seret di tenggorokan jadi harus segera minum kalau tidak mau cegukan.

Sejak mengenal roti gambang tersebut, saya sering minta dibelikan sama orangtua hingga akhirnya saya pun beranjak dewasa dan mulai melupakan roti gambang. Setelah menikah dan mempunyai anak dua, kenangan akan roti gambang mulai muncul kembali ketika ada penjual roti Tan Ek Tjoan lewat depan rumah. Dua hal yang saya ingat yaitu roti gambang dan Bang Oma. Tanpa pikir panjang saya pun langsung memanggil penjual roti tersebut dan membelinya. Dengan percaya dirinya saya mengajak penjualnya berbicara menggunakan bahasa Sunda, Alhamdulillah beliau ternyata benar orang Sunda. Sampai akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya mengenai keberadaan Bang Oma. Masya Allah ternyata bapak penjual roti ini juga mengenalnya. Kabar ini pun saya bagikan di grup keluarga, mama dan adik perempuan pun takjub mendengar kabar yang saya berikan. Semoga Bang Oma dan keluarganya selalu diberikan kesehatan karena telah mengantarkan kebahagian pada banyak keluarga di daerah kami lewat roti yang dijajakannya.


Mengenal Sejarah Roti Gambang


Dari sini saya jadi tahu kalau ada roti gambang lainnya di luaran sana dengan varian dan rasa yang berbeda-beda tergantung pembuat roti. Salah satu kue jadul ini ternyata sudah ada sejak zaman kolonial dulunya dan dibuat oleh perusahaan roti di Batavia yang kebetulan orang Belanda.

Gambang sendiri setahu saya adalah nama alat musik yang berasal dari betawi. Karena pembuatnya ini membuat roti mirip alat musik gambang kromong jadilah dinamakan roti gambang.

Zaman sudah berganti tapi keberadaan roti gambang ini tidak punah malah ikut melakukan regenerasi baik dari segi bentuk maupun rasanya.  Kalau di daerah saya dikenal dengan roti gambang, beda halnya di daerah Semarang, jenis roti ini disebut dengan Gandjel Rel. Awalnya saya pun gak ngeh akan roti ini. Ketika mencobanya, lho kok rasanya mirip dengan roti gambang hanya saja ganjel rel yang saya cicipi ada rasa kayu manisnya.


Kenangan Indah Bersama Nenek


Mengingat roti gambang, pasti saya akan mengingat kenangan bersama almarhumah nenek yang sudah pergi 1 tahun ini. Sebelum kepergiannya, nenek tinggal bersama orangtua saya, di mana sebelumnya tinggal sendiri di rumahnya. Nenek suka sekali makan roti gambang dalam kesehariannya untuk dijadikan camilan. Hanya saja, mama saya membelikan roti gambang dengan ukuran kecil supaya bisa sekali makan dan habis dimakan oleh nenek.

Sekarang kalau melihat roti gambang, kadang saya merasa sedih dan ingat dengan nenek. Sebagai cucu yang dekat dengan nenek apalagi setiap liburan sekolah dulu saya selalu menginap di rumahnya dan beliau ini selalu tahu kesukaan cucu-cucunya. Bahkan setelah saya menikah dan punya anak pun, nenek masih memperhatikan cicitnya. Si sulung saya pun sering mengambil stok roti gambang punya buyutnya ketika berkunjung ke rumah neneknya alias mama saya.


Menikmati Roti Gambang Untuk Sarapan


Gara-gara mengikuti IDFB Blog Challenge yang diadakan oleh Indonesian Food Blogger saya jadi bisa merasakan kenangan indah masa kecil kembali. Jadilah saya punya ide untuk menjadikan roti gambang sebagai menu sarapan sesekali di rumah.

tantangan menulis roti gambang



Berhubung saya tidak suka teh manis, maka dari itu saya akan menikmati roti gambang bersama dengan teh tawar hangat. Hmmm rasanya tidak ada duanya deh untuk sarapan, selain bisa mengganjal perut sebelum beraktivitas pagi itu juga bisa menghindari sakit maag.


Tantangan Membuat Roti Gambang Sendiri


Sejujurnya saya kurang ahli dalam bidang masak-memasak apalagi masak kue, karena saya lebih fokus di makanan harian saja. Tapi sesekali mencoba memberanikan diri untuk membuat kue-kue yang mudah terutama jika ada request dari anak-anak.

Saya pun jadi penasaran ingin tahu gimana cara membuat roti gambang sendiri. Akhirnya mencari resep roti gambang di internet sambil memilah mana yang lebih mudah diikuti step by step pembuatannya untuk pemula.

Intinya untuk membuat roti gambang membutuhkan beberapa bahan utama seperti tepung terigu protein sedang, soda kue, baking powder, gula aren organik yang direbus dengan air hingga larut, telur, margarin, dan wijen sangrai sebagai taburan (optional).

Untuk pembuatannya pun kalau saya baca cukup mudah yaitu tinggal mencampur bahan-bahan yang sudah disebutkan dan menguleninya. Dari bahan-bahan tersebut saya tinggal membeli tepung terigu protein sedang saja, sedangkan gula aren organik dari Arenga sudah ada stok di rumah. Untungnya Arenga punya kemasan pouch gula aren semut organik dan bisa dijadikan pengganti gula sehari-hari. Buat saya yang kurang suka rasa manis, gula semut ini cocok di lidah saya.

Ini menjadi tantangan buat saya sendiri dalam membuat roti gambang sendiri, Bismillah semoga berhasil uji coba pertamanya di weekend ini. Kalau berhasil membuat roti gambang, lumayan kan bisa disajikan sebagai sarapan anak-anak sebelum pergi ke sekolah. Roti Gambang: memori masa kecil dan nenek akan selalu menjadi kenangan yang tak terlupakan buat saya.

roti gambang







Post a Comment

0 Comments