Sarapan Membantu Anak Berkonsentrasi Di Sekolah

Sepagi apapun aktivitas yang dilakukan anak tiap harinya, wajib bagi mereka untuk sarapan. Gak perlu makan nasi, bisa diganti dengan makanan lainnya yang tetap bernutrisi seperti roti, pasta, dan oat. 

Saya memang agak rewel soal makanan untuk anak, pokoknya gak mau perut mereka dalam keadaan kosong, apalagi kalau pergi ke sekolah. Maklumlah kegiatan mereka di sekolah banyak, dengan sarapan bisa memberikan energi yang cukup dan meningkatkan konsentrasinya dalam belajar.



Berdasarkan riset ternyata 35-40% anak yang melewatkan sarapan saat pergi ke sekolah. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga atau kurangnya edukasi pada mereka. Padahal sebagaimana yang tercantum pada UUD 1945 Pasal 28B ayat 2 yang berbunyi "Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan dikriminasi."

Untuk menangani masalah tersebut, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya sarapan. Diperlukan kerjasama berbagai pihak agar anak-anak bisa mendapatkan nutrisi yang cukup.

Bicara mengenai kerjasama JNE dan FOI (Foodbank of Indonesia) ikut bersinergi untuk memberikan kondisi yang layak bagi tumbuh kembang anak-anak  dengan menandatangani MoU pada hari Kamis, 8 Maret 2018 lalu di SDN Gandaria Utara 11 Jakarta.



Melihat anak-anak ini semangat menyambut tamu dengan memainkan rebana dan marawis, pastinya mereka sudah sarapan pagi itu ya.



Foofbank of Indonesia (FOI) yang beridi pada tahun 2015 berinisiatif membantu persoalan gizi pada anak melalui program Mentari Bangsaku, yaitu program yang didesain untuk membantu siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) mendapatkan makanan tambahan.

Menurut Bapak Hendro Utomo dari FOI alangkah pentingnya jika pihak sekolah bisa menyediakan sarapan bagi muridnya. Namun, hal ini agak sulit terlaksana jika tidak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu FOI membantu program pemerintah melalui Program Indonesia Ceria (Cerita Baik Kita) dalam mengurangi permasalahan gizi dan kelaparan di sekolah untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik melalui kualitas sumber daya manusianya.

Ibu Sukini (Kepala Sekolah SDN Gandaria Utara 11) menyampaikan bahwa bantuan FOI sejak tiga tahun lalu menyadarkan siswa-siswa dan orangtua akan pentingnya sarapan sebelum sekolah. Dengan latar belakang orangtua yang berada pada tingkat menengah ke bawah, program ini sagat membantu sekali.

Beberapa manfaat yang didapatkan setelah disediakannya sarapan di sekolah adalah adanya kebersamaan sesama siswa, peningkatan berat badan yang sesuai dengan gizi mereka. Dan, orangtua pun ikut serta dalam memanfaatkan makanan yang berlebih untuk diolah kembali menjadi makanan lain dan dijual kepada masyarakat sekitar.

Bapak Mohammad Feriadi (Direktur Utama JNE) berharap bisa ikut serta dalam mendistribusikan makanan yang akan diberikan pada anak-anak kurang gizi degan cepat melalui penyediaan armada. Semoga banyak pihak lain yang ikut serta juga dalam melaksanakan kegiatan seosial ini untuk mendukung anak Indonesia lebih hebat.

Dari Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Ibu Lenny K. Rosalin meyambut kerjasama anatara JNE dan FOI dan berharap bisa mendoroang upaya pemerintah mengatasi persoalan gizi anak baik di sekolah maupun dalam keluarga. 



Cerianya anak-anak saat mendapatkan pisang dan roti pagi itu yang dibagikan oleh FOI dan JNE. Sarapan yang bernutrisi ya supaya bisa konsentrasi mengisi soal-soal UTSnya. Jangan lupa untuk sarapan tiap hari agar bersemangat dalam menerima pelajara.

Post a Comment

0 Comments