Siap Jadi Ibu Hebat, Belajar dari Kulwapp Dokter Indra NC Anwar, Sp.OG

Siap Jadi Ibu Hebat, Belajar dari Kulwapp dr Indra NC Anwar, Sp.OG | Sudah siap jadi ibu hebat, moms? Berbicara tentang menjadi orangtua, khususnya ibu yang hebat membuat saya berpikir tentang pertanyaan atau mungkin cibiran orang di luar sana yang tidak ada habisnya. Kita pasti gak asing dengan pertanyaan: kapan nikah? kok belum punya anak? sengaja nunda ya? hingga ke pertanyaan: tambah lagi dong, biar sepasang jadinya laki-laki perempuan. Iya, pertanyaan dari orang lain yang justru tidak bertanggung jawab pada hidup kita.


Dokter Indra NC Anwar, Sp.OG




Padahal siapa sih yang menolak punya anak? Siapa sih yang gak berusaha agar segera dikaruniai keturunan? Gak ada, kalaupun ada, ya pasti sedikit banget jumlahnya dibanding yang bener-bener pengen punya anak. Semua orang berusaha, dan yang terpenting, usaha tersebut dibarengi pula dengan mempersiapkan diri sendiri untuk menjadi sosok ibu yang hebat.

Sudah Siap Jadi Ibu Hebat?


Ini pertanyaan singkat yang cukup menohok sih sebenarnya. Karena mungkin selama ini yang dipikirkan tentang memiliki anak adalah ya udah, tentang hamil kemudian melahirkan. Padahal lebih dari itu, apakah kita juga berpikir bagaimana mempersiapkan kehamilan yang sehat? Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan insight tentang pertanyaan di atas. Tidak lain setelah mengikuti Kulwap Makuku Family, bersama dr. Indra Nurzam Chalik Anwar Sp. OG. bertajuk “Persiapan untuk Calon Ibu Hebat”. Beliau merupakan Konsultan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Makuku Family, yang juga praktik di RSIA Bunda Jakarta, Morula IVF Jakarta, serta di Halodoc.

Siap Jadi Ibu Hebat



Kulwap atau Kuliah Whatsapp tersebut banyak membahas tentang pentingnya konsultasi kehamilan. Mempertegas bahwa penting bagi seorang ibu mempersiapkan segalanya agar mendapatkan kehamilan yang sehat, kemudian mampu melahirkan dengan minim resiko hingga kelak bayi dapat tumbuh kembang dengan baik. Berikut ini beberapa poin yang disampaikan oleh dr. Indra saat sesi tanya jawab kulwap.

Ketika Seorang Ibu Memiliki Kelainan Darah Tinggi dan Pengaruhnya pada Janin


Apabila sebelum hamil seorang ibu mengalami darah tinggi/diabetes atau ada risiko darah tinggi/diabetes dalam keluarga, maka sebaiknya dikontrol atau dicegah agar menjadi normal. Sebab jika tidak dikontrol, maka akan berpengaruh pada kehamilan, contohnya: diabetes kehamilan, keracunan kehamilan, dll. Dan untuk mencegah komplikasi saat kehamilan tadi, maka semua kelainan tersebut harus dikontrol sebelum hamil. Demikian pula pada obat-obat yang dikonsumsi, apakah bersifat teratogenik (dapat menyebabkan cacat pada janin), terutama pada trimester pertama dan selanjutnya. Jika ya, maka ada baiknya obat-obat itu tidak dikonsumsi dulu, terutama pada trimester pertama.

Hal yang Harus Dilakukan Ketika Tidak Ditemukan Faktor Penghambat Kehamilan


Saat pasangan sudah melakukan pemeriksaan kesuburan, namun belum ditemukan faktor yang kira-kira dapat menghambat terjadinya kehamilan. Kondisi ini disebut unexplained infertility atau gangguan kesuburan yang belum diketahui penyebabnya. Maka tergantung pada usia wanita, jika sudah di atas 35 tahun, harus lebih agresif. Perlu dicari penyebab tidak terjadinya kehamilan tadi. Biasanya dipertimbangkan untuk dilakukan pemeriksaan laparoskopi, karena pada rongga perut mungkin ada faktor-faktor yang bisa menyebabkan gangguan kesuburan. Kemudian pada sperma, jika normal, maka dapat dilakukan pemeriksaan untuk melihat apakah sperma cukup bagus untuk membuahi atau tidak. Dari sejumlah pemeriksaan tersebut, barulah dapat dilihat hasilnya apakah masih memungkinkan untuk hamil alami, atau perlu dibantu dengan inseminasi atau bahkan bayi tabung.

Screening pada Kondisi Kehamilan Berisiko


Kehamilan terutama pada kondisi yang berisiko (janinnya mengalami gangguan), pada wanita berusia di atas 35 tahun , maka diperlukan screening khusus. Bisa dengan USG, pada usia kehamilan 11-14 minggu, untuk melihat gambaran adanya kemungkinan terjadinya down syndrome. Namun bisa pula melakukan pemeriksaan darah ibu, untuk memeriksa kromosom si janin. Apakah ada kelainan atau tidak. Untuk memeriksa perkembangan janin selanjutnya, sebaiknya pada usia kehamilan 18-22 minggu dilakukan screening kedua. Pemeriksaan ini dianjurkan untuk dilakukan oleh dokter fetomaternal. Namun jika tidak ada masalah, maka pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan pada dokter obgyn biasa.


Dari tiga poin di atas saja kita sudah cukup mendapatkan insight perihal apa yang harus dilakukan ketika kita dihadapkan pada kondisi kehamilan yang tidak biasa. Lewat kulwap, dr Indra menjelaskan banyak hal tentang bagaimana mempersiapkan diri menjadi ibu hebat. Jika ada hal lain yang ingin teman-teman tanyakan, bisa menghubungi dr Indra di jadwal praktik berikut.

Kapan dan Di mana Bisa Berkonsultasi dengan dr. Indra?


Jadwal konsultasi dr. Indra Nurzam Chalik Anwar Sp. OG adalah sebagai berikut, yaitu: 

  • Setiap hari Senin-Minggu pada pukul 07.00 -09.00 WIB dan pukul 15.00 - 21.00 WIB di situs/aplikasi Halodoc
  • Setiap hari Senin-Sabtu pada pukul 10.00-14.00 WIB di Morula IVF Jakarta
  • Setiap hari Senin-Rabu pada pukul 14.00-16.00 WIB di RSIA Bunda Jakarta

-

Nah, besok-besok kalau ada yang nanya? Kapan nih ‘isi’nya? Jawab aja: Saya sedang mempersiapkan diri dulu jadi ibu hebat :) Cara menyiapkan dirinya bisa dengan berkonsultasi dengan dr. Indra 







Post a Comment

0 Comments