1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) Mempengaruhi Kecerdasan dan Kesehatan Pada Dua Generasi Berikutnya

1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah periode seorang bayi selama masih dalam kandungan hingga 2 tahun pertama setelah kelahiran.

Kenapa sih 1000 HPK ini terus dibicarakan dan disebarkan informasinya hingga saat ini? Kerena sejak 8 minggu pertama pembuahan sudah terjadi pembentukan semua cikal bakal organ tubuh. Sedangkan masih banyak wanita hamil menyadari dirinya hamil ketika sudah melewati minggu ke-8. Padahal dari awal sudah harus dipenuhi gizinya untuk perkembangan selanjutnya sampai melahirkan dan 2 tahun pertamanya.

Untuk mengedukasi masyarakat mengenai "Menyediakan Gizi Terbaik dalam Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Nutrisi Untuk Bangsa kembali mengadakan Health and Nutrition Discussion pada hari Selasa, 20 Februari 2018 lalu di Hotel Santika Taman Mini, Jakarta. 


Sebelum talkshow di mulai, kami melakukan test untuk mengetahui sejauh mana ilmu yang dimiliki tentang gizi seimbang dan 1000 HPK. Gak perlu malu kalau salah, karena akan ada pemaparan materi yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tidak hanya itu saja, kami juga ikut melakukan test berat badan, tinggi badan, IMT, lemak tubuh, skeletal muscle, dan visceral fat. Allhamdulillah hasilnya semua normal. Menurut Bapak Teguh perlu dipertahankan baik aktivitas gerak maupun konsumsi makanannya.

Akhirnya talkshow yang ditunggu-tunggu dimulai juga yang diawali dengan sambutan oleh Bapak Arif Mijahidin - Communications DIrectors Danone Indonesia. Menurut beliau walaupun sudah sering dibahas mengenai 1000 HPK tapi masih banyak masyarakat yang tidak aware mengenai hal ini. Untuk itu NUB akan terus menyebarkan pesan penting ini dan menjadi bagian untuk mengatasi solusi dalam mengatasi gizi yang bekerja sama dengan berbagai pihak.

Hari itu NUB menghadirkan beberapa pembicara yang akan menyampaikan pesan tentang gizi dan 1000 HPK diantaranya yaitu : Prof. Dr. Endang L. Achadi dari FKM UI dan PDGMI, Dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc., Sp.GK dan Dr. dr. Yustina Anie Indriasturi, M.Sc., Sp.GK dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI).




Kenapa 1000 HPK Harus Dilalui Dengan Baik?


Prof Endang memaparkan bila periode 1000 HPK tidak dilalui dengan baik makan bisa berdampak terhadap kecerdasan dan kesehatan yang bersifat permanen, sulit diperbaiki, dan berpengaruh terhadap dua generasi berikutnya. Selain itu akan ada akibat jangka panjang yang mengancam diantaranya yaitu :
  • Kecerdasan kognitif yang rendah
  • Stunting
  • Berisiko menderita Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan hipertensi.
Stunting adalah tubuh yang pendek atau tidak standar. Di Indonesia 4 dari 10 balita mengalami stunting. Di dunia Indonesia menempati urutan ke-5 stunting. Stunting disebabkan kurang gizi dan sering menderita penyakit infeksi. Selain itu pola asuh dan kurangnya ilmu orang tua bisa menyebabkan gizi buruk.

Kelompok yang harus diperhatikan untuk diedukasi mengenai 1000 HPK adalah :
  • Ibu hamil. 
  • Ibu menyusui
  • Bayi dan anak. 
Usahakan untuk tidak hamil pada usia remaja, karena di usia ini meskipun sudah mendapatkan haid pertamanya, dia masih membutuhkan waktu sekitar 4 tahun agar pertumbuhannya selesai berkembang dan siap menjalani kehamilan. Memperhatikan status gizi yang baik selama kehamilan, , tidak anemia, menerapkan pola makan bergizi seimbang, dan hidup bersih serta sehat

4 Pilar Gizi Seimbang

Dulu kita mengenal 4 sehat 5 sempurna sebagai panduan makan sehat, tetapi saat ini metode yang digunakan adalah Gizi Seimbang.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman makanan, aktivitas fisik, perilaku hisup bersih, dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah gizi kurang dan gizi lebih - Kemenkes RI

Dalam menyusun menu gizi seimbang perelu memperhatikan bahwa di dalamnya harus terdapat kelompok bahan makanan pokok sebagai seumber energi yang mengandung karbohidrat, lauk pauk sebagai zat pembangun yang mengandunv protein, sayur dan buah sebagai zat pengatur yang mengandung vitamin dan mineral, dan air sebagai penjaga metabolisme tubuh.

Selama hamil dan menyusui sebenarnya hanya memerlukan energi tambahan sebsar 180-400 kkal serta 20 gram ekstra protein perhari supaya kebutuhan zat gizi janin dan bayi terpenuhi. Justru salah jika ketika hamil makan dua porsi setiap kali makan, karena beranggapan makan untuk dirinya dan bayi yang dikandung, justru hal demikian tidak baik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya.

Asam folat dan zat besi sangat penting dikonsumsi saat hamil agar janin dan bayi tumbuh sehat.

Menerapkan Gizi Pada Bayi 0-24 Bulan


ASI adalah makanan terbaik bagi anak usia 0-24 bulan. Selama 6 bulan pertama, hanya asi yang boelh diberikan. Setelahnya ASI harus didampingi oleh makanan penamping yang memenuhi zat gizi bagi bayi dan anak.

Pada dasarnya kebutuhan makanan bayi dan anak tergantung pada jumlah energi yang dikeluarkan dan jumlah makanan yang dimakannya, serta densitas energi dari makanan yang diberikan.

Dalam memberikan MPASI yang baik harus memperhatikan hal berikut ini yaitu :
  • Kaya akan zat gizi
  • Makanan tidak berbumbu tajam dan tidak terlalu asin
  • Makanan mudah dimakan oleh anak serta disukai oleh anak
  • Makanan berbasis pangan lokal
Betapa pentingnya 1000 hari pertama kelahiran seorang anak ya. Maka dari itu persiapkan rencana kehamilan sedini mungkin untuk menyiapkan anak dan generasi berikutnya agar tetap sehat.

Post a Comment

0 Comments