Atasi Panik Karena Pandemi Dengan Cara Ini

Jarum jam sudah menunjukkan angka 1 dini hari, tapi saya masih gelisah belum juga bisa memejamkan mata malam itu, padahal sudah berada di tempat tidur sejak jam 10 malam. Bolak-balik tukar posisi tidur, lalu ke kamar mandi. Setelah banyak minum air putih akhirnya saya bisa terlelap juga jam 3 dini hari.





Begitulah keadaan saya di awal masa social distancing, apalagi banyak membaca berita mengenai pasien yang terkena virus. Saya jadi ikut-ikutan merasa badan demam, dan minum obat parasetamol, tapi menurut suami sih gak demam biasa aja suhunya. Sayangnya saya gak bisa mengecek suhu tubuh karena termometernya baru aja rusak, entah cadangan termometer ada di mana.

Yang bikin saya khawatir adalah, malam senin sebelum diberlakukan social distancing saya baru saja keluar dari rumah sakit habis opname. Apalagi adik laki-laki saya mengabarkan kalau dia habis melakukan test virus corona di Rumah Sakit Persahabatan karena salah seorang karyawan di cabang tempat dia bekerja ada yang positif kena virus tersebut. Pulangnya dia mampir ke rumah untuk menjemput orang tua saya untuk pulang ke rumah. Untungnya adik saya ini tau dirilah dia gak berani masuk rumah dan menyentuh barang-barang, sampai bilang gak usah salaman.

Wah, gak baik nih kalau saya terus menerus seperti ini malah bisa drop jadinya. Walaupun dibawa enjoy di siang hari, tapi memasuki malam hari saya mulai khawatir. Akhirnya saya harus mencari cara untuk bisa lebih santai tapi tetap waspada selama menjalani physical distancing. Untungnya suami dan anak-anak juga ada di rumah melakukan WFH (Work From Home) dan belajar dari rumah.

Mungkin tiap orang punya cara masing-masing untuk mengatasi panik atau kekhawatiran menghadapi pandemi ini. Berikut ini yang saya lakukan selama di rumah aja supaya gak panik.

Belanja 1 Minggu Sekali

Untuk meminimalkan keluar rumah dan bertemu dengan orang banyak, saya ke pasar satu minggu sekali untuk menyetok bahan masakan. Gak tau kenapa saya gak bisa menggunakan masker terlalu lama di luar rumah, rasanya langsung sesak. Akhirnya kalau ada kurang-kurang stok, suami yang membelikan ke mini market.

Kalau habis dari luar rumah, saya memilih untuk mandi dan ganti pakaian, bukan cuma cuci tangan saja.

Menghindari Konsumsi Makanan Menyebabkan Batuk Pilek

Untungnya kami memang tidak terbiasa minum air es, paling sesekali itu juga minum jus atau susu dingin saja. Saya jaga banget anak-anak jangan sampai batuk atau pilek, takutnya nanti demam repot kalau harus ke rumah sakit.

Meskipun masih konsumsi goreng-gorengan, tapi setidaknya minyak yang digunakan juga tidak dipakai berulang kali. Konsumsi buah, sayuran dan multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh supaya tetap sehat. Dengan mencukupi nutrisi maka kami sekeluarga bisa menjalani aktivitas walaupun di rumah saja.

Tetap Olahraga Ringan

Supaya bisa tidur lelap, kami untuk tetap olahraga ringan di dalam rumah, kecuali suami kadang-kadang lari di pinggir waduk. Saya masih belum berani melakukan ini, paling naik sepeda statis atau melakukan olahraga plank aja di rumah.

Cari Hiburan di Rumah


Biar gak bosan saya juga harus melakukan kegiatan yang menghibur seperti nonton drama Korea atau serial lainnya di aplikasi menonton. Sedangkan kalau anak-anak dan suami biasanya mencari hiburan dengan bermain games baik di laptop maupun gadgetnya masing-masing. Pokoknya bisa menciptakan momen seru selama di rumah.

Cek Kesehatan Online di Halodoc



Alhamdulillah lama-lama saya mulai merasa tenang dan gak terlalu panik lagi. Namun, sewaktu-waktu perasaan itu suka muncul lagi, biasanya saya ambil nafas dalam-dalam sambil berdzikir.

Sesekali kami cek suhu tubuh menggunakan termometer digital (yang sudah ketemu) supaya bisa mengontrol kesehatan aja sih.

Kalau masih belum yakin dengan kondisi kesehatan saya sekarang langsung konsultasi aja melalui aplikasi Halodoc. Pada aplikasi ini saya bisa bertanya langsung melalui chat pada dokter umum maupun dokter spesialis. Gak cuma itu aja saya juga bisa membeli obat dan vitamin menggunakan aplikasi, jadi gak perlu keluar rumah lagi. Pokoknya adanya aplikasi Halodoc memudahkan kami dan meminimalkan untuk keluar rumah.

Dengan aplikasi Halodoc saat ini pengguna juga bisa tes online untuk membantu skrining awal dalam mendeteksi COVID-19 melalui pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan. Jadi, kalau cuma demam aja gak perlu langsung ke rumah sakit bisa cek dulu secara online lewat fitur chat maupun video call.

Jadi, sekarang gak usah terlalu panik, karena sakitmu belum tentu Covid-19 kok. Sehat selalu untuk teman-teman ya.

Post a Comment

0 Comments