Membangun Masa Depan Cerah Lewat Program Tuntas Belajar 12 Tahun

Program Tuntas Belajar 12 Tahun


Pendidikan adalah hak dasar setiap anak dan pondasi penting dalam membangun masa depan. Dengan pendidikan yang memadai, anak-anak tidak hanya diajarkan untuk memahami pengetahuan akademis, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis, mandiri, dan memiliki kemauan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Sebagai orang tua, mendampingi anak-anak dalam perjalanan pendidikan mereka adalah suatu kebanggaan. Namun, penting juga bagi kita untuk memastikan anak-anak memiliki kesadaran dan semangat untuk belajar bukan hanya demi orang tua, tetapi juga demi masa depan mereka sendiri. Melalui pendekatan yang personal, empati, dan memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk mengeksplorasi minat mereka, kita dapat menanamkan motivasi mandiri untuk terus belajar dan mengembangkan potensi diri.

Sebagai seorang ibu, saya merasakan kebanggaan luar biasa ketika melihat anak pertama saya yang kini sudah lulus dari SMA dan melanjutkan pendidikannya di IPB. Itu adalah pencapaian yang membuat saya merasa bersyukur, mengingat perjuangan panjang yang kami lalui untuk memastikan pendidikan yang terbaik bagi mereka. Sementara itu, si bungsu yang kini duduk di kelas 9 juga menunjukkan prestasi yang membanggakan. Pendidikan adalah hak semua anak, dan sebagai orang tua, tentu saja saya ingin memberikan yang terbaik bagi mereka, memastikan mereka bisa menuntaskan pendidikan hingga tuntas.

Namun, sebagai orang tua, saya hanya mengarahkan dan memberikan masukan tentang pendidikan serta minat yang mereka inginkan. Segala pilihan, seperti jurusan apa yang mereka ambil di kampus, sepenuhnya menjadi keputusan mereka karena mereka yang akan menjalaninya. Saya percaya, apapun yang sudah dipilih harus bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai berhenti di tengah jalan karena banyak anak-anak yang sebenarnya berprestasi tapi tidak seberuntung mereka; mereka harus berhenti bersekolah karena keterbatasan ekonomi atau kendala lainnya.


Pentingnya Kolaborasi untuk Pendidikan

Pemerintah Indonesia tentunya memiliki tanggung jawab besar dalam memenuhi hak warga negara akan pendidikan. Namun, tugas ini tidak mungkin diselesaikan sendirian. Untuk menjamin setiap anak mendapatkan hak pendidikan hingga tuntas, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, perusahaan, dan lembaga swadaya masyarakat. Saya pernah mendengar tentang program orang tua asuh, kakak asuh, dan inisiatif serupa yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang putus sekolah agar mereka bisa melanjutkan pendidikan mereka. Ini adalah contoh nyata bahwa siapapun bisa menjadi agent of change dan berperan dalam membantu masyarakat yang kurang beruntung.

Salah satu inspirasi bagi saya adalah kisah Surya Dharma, penerima apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra Group. di bidang pendidikan. Ia membuktikan bahwa dengan kepedulian dan upaya keras, kita bisa mengubah nasib anak-anak yang tidak memiliki kesempatan pendidikan layak. Surya Dharma bekerja keras untuk memastikan pendidikan bisa dijangkau oleh mereka yang membutuhkan, membuktikan bahwa tindakan nyata dari individu bisa memberikan dampak besar.



Kisah Surya Dharma: Melawan Keterbatasan di Palu

Di sebuah sudut kota Palu, tepatnya di Kecamatan Ulujadi, terdapat kisah inspiratif yang menggugah hati. Di wilayah pesisir ini, kehidupan berjalan dalam kesederhanaan, dengan banyak keluarga yang berjuang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar. Pendidikan hingga lulus jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) bukanlah prioritas utama bagi banyak keluarga di sini. Melanjutkan sekolah tampak sebagai kemewahan yang sulit dijangkau, terutama ketika ekonomi keluarga harus diutamakan. Sebagian besar orang tua bekerja sebagai buruh cuci atau buruh bangunan dengan pendapatan yang pas-pasan. Dengan penghasilan yang terbatas, anak-anak mereka, setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), lebih sering memilih untuk bekerja sebagai pengamen, juru parkir, atau bahkan menikah muda daripada melanjutkan sekolah.

Surya Dharma


Namun, di tengah keterbatasan dan pesimisme ini, terdapat seorang tokoh yang berani bermimpi dan berjuang mewujudkan harapan bagi anak-anak di Ulujadi. Namanya Surya Dharma. Sebagai seorang guru, ia memahami betul pentingnya pendidikan, bukan hanya sekadar belajar membaca dan menulis, tetapi juga sebagai jalan untuk mengubah nasib dan kehidupan seseorang. Surya melihat kenyataan yang dihadapi banyak keluarga di Ulujadi sebagai sebuah tantangan yang harus dijawab. Dengan niat tulus dan semangat yang tak kenal lelah, ia memutuskan untuk tidak hanya mengajar di sekolah formal tetapi juga mengabdikan dirinya untuk membantu anak-anak yang telah putus sekolah.


‘Tuntas Belajar 12 Tahun’: Sebuah Program Perjuangan

Surya Dharma, bersama istrinya yang juga seorang guru, memulai program pendidikan informal yang diberi nama ‘Tuntas Belajar 12 Tahun’. Program ini bertujuan memberikan kesempatan kepada siapa pun yang putus sekolah agar tetap bisa menyelesaikan pendidikan setara SMA melalui Paket C, program pendidikan non-formal yang memungkinkan anak-anak dan orang dewasa yang tidak lagi bersekolah untuk mendapatkan ijazah SMA. Surya melihat banyak anak-anak di sana yang punya potensi, tetapi sayangnya mereka tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka. Surya dan istrinya bertekad untuk membantu mereka.

Program ini tidak dimulai dengan fasilitas mewah atau dukungan dana besar. Dengan segala keterbatasan, Surya dan istrinya memanfaatkan rumah mereka sendiri sebagai tempat belajar. Setiap minggu, mereka membuka kelas bagi siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikan. Di ruangan sederhana dengan papan tulis dan beberapa buku seadanya, Surya memulai misi besarnya. Dari pagi hingga malam, ia mendampingi murid-muridnya, memberikan pelajaran dengan penuh kesabaran dan ketulusan.


Mengubah Jalan Hidup Lewat Pendidikan

Bagi Surya, pendidikan adalah jalan utama untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. “Kalau anak-anak ini bisa lulus SMA, setidaknya mereka punya peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan formal atau bahkan memulai usaha sendiri,” menurut Surya. Baginya, pendidikan bukan hanya soal ijazah, tetapi tentang membuka peluang baru bagi setiap individu. Ia sering berkeliling di komunitasnya, bertemu orang tua untuk meyakinkan mereka agar mengizinkan anak-anak mereka melanjutkan sekolah. Tidak jarang, ia duduk bersama keluarga di teras rumah mereka, berusaha menunjukkan bahwa pendidikan adalah investasi masa depan bagi anak-anak mereka.

SATU Indonesia Awards


Awalnya, tidak mudah bagi Surya untuk meyakinkan mereka. Banyak orang tua beranggapan bahwa anak-anak lebih baik bekerja dan membantu ekonomi keluarga. Namun, Surya tidak pernah putus asa. Dengan tekun, ia menjelaskan bahwa dengan pendidikan yang lebih baik, anak-anak bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan berpenghasilan lebih baik di masa depan.

Lambat laun, anak-anak mulai berdatangan ke rumah Surya. Awalnya hanya sedikit yang tertarik, tetapi semakin lama, semakin banyak yang bergabung. Kelas yang awalnya hanya diikuti sepuluh anak, kini telah berkembang menjadi lebih dari 150 orang dari berbagai usia. Bukan hanya anak-anak, tetapi juga remaja dan orang dewasa yang sebelumnya putus sekolah, ikut serta dalam kelas Paket C yang diadakan Surya.


Pendidikan yang Menyeluruh

Selain memberikan pelajaran formal seperti Bahasa Indonesia dan Matematika, Surya juga memperkenalkan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Ia mengajarkan keterampilan seperti fotografi, pengoperasian komputer, dan desain grafis. Surya percaya bahwa pendidikan yang diberikan harus bisa menjadi bekal bagi para murid agar mereka bisa bersaing di dunia kerja. Surya ingin mereka tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga keterampilan yang bisa langsung dimanfaatkan. Dengan begitu, mereka punya lebih banyak pilihan.

Adi, salah satu murid Surya yang berusia 17 tahun, adalah contoh nyata keberhasilan program ini. Setelah putus sekolah selama dua tahun, Adi kembali melanjutkan pendidikan melalui kelas Paket C yang diadakan oleh Surya. Adi sempat ragu, tetapi Surya selalu mendukungnya. Sekarang, Adi sudah lulus dan bekerja di salah satu perusahaan di Palu. Dan adi juga sedang menabung untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Adi adalah satu dari banyak anak yang hidupnya berubah berkat dedikasi Surya.


Kerja Sama dan Kolaborasi

Meski memulai misinya secara mandiri, Surya tidak bekerja sendiri. Ia mulai menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan programnya. Surya bermitra dengan beberapa perusahaan lokal di Palu yang bersedia memberikan kesempatan magang bagi para lulusan programnya. Dengan dukungan dari para mitra ini, anak-anak yang lulus dari program ‘Tuntas Belajar 12 Tahun’ tidak hanya mendapatkan ijazah tetapi juga pengalaman kerja yang berharga.

Lewat PKBM Khatulistiwa Surya memastikan anak-anak di Ulujadi tidak hanya mendapatkan pendidikan tetapi juga dukungan dalam hal kesehatan dan pemberdayaan keluarga. Ia yakin bahwa pendekatan yang holistik akan mencerdaskan generasi muda dan mengangkat kesejahteraan keluarga mereka.


Menyulut Harapan di Tengah Keterbatasan

Kisah Surya Dharma adalah tentang harapan, perjuangan, dan perubahan. Di tengah keterbatasan yang ada, ia berhasil membuka pintu kesempatan bagi anak-anak yang selama ini terabaikan oleh sistem. Baginya, menjadi seorang pendidik adalah panggilan jiwa. “Anak-anak ini adalah masa depan bangsa. Tugas kita adalah memastikan mereka mendapatkan bekal yang cukup untuk meraih impian mereka. Jika kita semua bersatu, saya yakin kita bisa mengubah kehidupan lebih banyak orang lagi.”

Pendidikan yang Menyeluruh


Melalui dedikasinya, Surya telah menjadi agen perubahan di lingkungannya. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, ketulusan, dan kolaborasi, siapa pun bisa menginspirasi dan mengubah nasib banyak orang. Kisah Surya Dharma adalah contoh nyata bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih cerah, dan bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakang, memiliki hak untuk meraih mimpinya.


Menuju Generasi Emas 2045

Generasi yang cerdas dan mau menerima perubahan harus diupayakan sejak dini menuju impian Indonesia menjadi Generasi Emas 2045. Surya percaya bahwa upaya ini dimulai dengan memberikan akses pendidikan yang layak kepada setiap anak, tanpa memandang latar belakang mereka. Melalui dedikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, ia berharap bahwa visi Indonesia untuk memiliki generasi yang unggul dan berdaya saing di tahun 2045 dapat terwujud. Surya Dharma telah menunjukkan bahwa dengan komitmen dan kepedulian, setiap orang dapat menjadi bagian dari perubahan besar yang akan menentukan masa depan bangsa.


Referensi : https://www.astra.co.id/satu-indonesia-awards https://www.facebook.com/semangatastraterpadu/videos/2212570105668923 https://www.instagram.com/p/CeqkrNYhKUp/ https://www.youtube.com/watch?v=73uzAWrioHA


Post a Comment

0 Comments