Empat Tahun Dinanti, Buah Hati itu Hadir Lewat Bantuan dr. Indra NC Anwar Sp.OG

Empat Tahun Dinanti, Buah Hati itu Hadir Lewat Bantuan dr. Indra NC Anwar Sp.OG. Empat tahun pernikahan bisa jadi adalah waktu yang lama untuk menanti hadirnya buah hati. Di satu sisi, bagi mereka pasangan pejuang dua garis biru, tentu ada angka yang lebih lama dari ini. Benar, semuanya merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai manusia, yang kita perlu lakukan yaitu berusaha dan berdoa. Yakin bahwa segala sesuatu pasti ada jalannya.




Kami beruntung karena dipertemukan pada jalan ini. Melakukan proses bayi tabung di bawah supervisi seorang dokter yang super duper baik dan sabar, dialah dr. Indra NC Anwar, Sp.OG.

Kenalkan, saya adalah Andry. Seorang perempuan yang kala itu telah menginjak tahun keempat pernikahan. Seperti pasangan suami istri pada umumnya, kami sangat bahagia atas pernikahan tersebut. Kalaupun ada bagian tidak bahagianya, tentu saja datangnya dari komentar banyak orang di luar sana. Tidak lain dan tidak bukan yakni tentang saya yang belum juga berbadan dua. Rasanya segala jenis komentar sudah saya dengar. Mulai dari kami yang disangka sengaja menunda tidak ingin punya anak, hingga tuduhan-tuduhan lainnya, baik yang ditujukan pada saya, maupun suami.





Dari Pekanbaru ke Jakarta, Demi Cinta


Padahal mereka tidak tahu, sudah seberapa keras usaha yang kami lakukan. Sudah berapa jauh hari-hari kami lewati untuk mencari tahu, apa yang harus dilakukan agar kami dapat segera dianugerahi keturunan. Segala treatment yang tersedia di Pekanbaru, di kota tempat kami tinggal kala itu sudah dicoba. Namun apa dikata, belum juga menemukan titik temu. Sampai pada suatu waktu, saat saya melihat postingan di media sosial, dan di saat yang sama mertua saya membaca koran Suara Pembaruan. Kami menemukan informasi yang memuat tentang Klinik Morula IVF di daerah Menteng.




Kami pun mantap berangkat dari Pekanbaru ke Jakarta, dan langsung melakukan konsultasi dengan dr. Indra NC Anwar, Sp.OG. pada 29 November 2015. Tentu saja saya dan suami tidak akan pernah lupa hari itu. Bertemu langsung dan mendengarkan penjelasan dari sosok dokter yang sabar, dan benar-benar mendukung menemukan apa yang menjadi kendala kami saat itu. Rasanya campur aduk nih perasaan. Senang, excited, deg degan, dan lainnya. Maklum saja, sebab saya akan menjalani prosedur bayi tabung untuk pertama kalinya.

Oh ya, sebelum prosedur bayi tabung dimulai, saya telah menerima sejumlah tindakan. Beberapa diantaranya yakni HSG atau Hysterosalpingography, sebuah prosedur radiologis untuk menyelidiki bentuk rongga rahim dan bentuk dan patensi tuba falopi. Dilanjutkan tindakan laparoskopi di RS Bunda Jakarta. Baru kemudian tiba pada program bayi tabung dengan supervisi langsung oleh dr. Indra NC Anwar, Sp.OG.


Alasan Memilih dr. Indra NC Anwar, Sp.OG. untuk Membantu Prosedur Bayi Tabung


Setelah banyak usaha, setelah berkonsultasi kemana-mana. Akhirnya untuk pertama kalinya saya berkonsultasi di Klinik Morula IVF Menteng pada 29 November 2015, kemudian menerima suntikan pertama pada 15 Desember 2015, dan sudah positif hamil. Selama prosedur tersebut hingga usia kehamilan tiga bulan, saya memutuskan untuk tinggal di Jakarta. Baru kemudian setelahnya, saya kembali serta melahirkan di Eka Hospital Pekanbaru.

Adapun untuk obat-obatan yang berisiko tinggi yang harus dikonsumsi saat melakukan prosedur bayi tabung. Memang ada beberapa obat perangsang sel telur yang berisiko tinggi, namun syukurnya tidak terjadi pada saya.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa alasan saya memilih menjalani prosedur bayi tabung melalui bantuan dr. Indra NC Anwar, Sp.OG? Mengapa memilih beliau?

Jujur saja, hal ini saya putuskan setelah membaca banyak sekali testimoni yang menjelaskan betapa seniornya beliau dalam hal program bayi tabung. Beliau pun dikenal sebagai sosok dokter yang sangat humble dan sabar terhadap pasiennya. Ini tentu sikap yang luar biasa, mengingat pasien beliau tentu adalah mereka, para pasangan dengan tingkat kecemasan yang tinggi. Seperti saya dan suami, pasti deh pertanyaan yang datang dari pasien tuh gak ada habisnya. Tapi dengan sabarnya, dr. Indra menjawab dan memberikan penjelasan yang mudah dimengerti dari setiap pertanyaan yang diajukan.


Kemudian jika ada yang bertanya, seberapa puas saya akan tindakan atau prosedur bayi tabung lewat supervisi dr. Indra. Maka dengan mantap saya akan menjawab: sangat memuaskan. Beliau sangat amat telaten dan tidak pernah melepaskan atau melemparkan tindakan pada dokter lain untuk pasiennya. Bagi beliau, kepercayaan dari para pasiennya adalah hal yang utama, beliau sangat menghargai itu. 



Buah Hati yang Dinanti


Adalah Ceisha, sosok buah hati yang sudah kami nanti-nanti kehadirannya dan lahir pada 16 Juli 2016.  Bagi saya dan suami, ia adalah keajaiban dalam hidup ini. Ia yang kehadirannya kami perjuangkan, yang menjadi pelajaran bagi kami orangtuanya, bahwa apapun itu harus diusahakan dengan baik. Tuhan Yang Maha Esa tidak pernah mengabaikan mereka yang telah berusaha dan tak pernah henti berdoa. Siapa sangka, usaha kami untuk terbang dari Pekanbaru ke Jakarta menemui langsung dr. Indra ternyata membuahkan hasil.





Setelah kehadiran Ceisha, saya dan suami memutuskan untuk transfer embrio lagi. Alasannya tentu saja karena masih ada sisa embrio dari proses sebelumnya. Dan ini berarti masih ada pula harapan untuk memperoleh buah hati kedua, adik yang kelak menjadi teman bermain bagi Ceisha.
-
Untuk teman-teman pejuang dua garis biru di luar sana, pesan saya tetaplah berdoa dan terus berusaha. Jangan lupa untuk selalu happy dalam menjalani hidup, serta saling mendukung dengan pasangan dalam proses mendapatkan buah hati.

Salam dua garis biru!

Andry Pardede
Jimmy Sianipar
Joyce Ceisha Sianipar


*Kisah ini seperti yang dituturkan oleh Mbak Andry pada Lidya Fitrian

Post a Comment

0 Comments