Mari Bersinergi Wujudkan Indonesia Merdeka dari Rasa Lapar

Mari Bersinergi Wujudkan Indonesia Merdeka dari Rasa Lapar. Pagi-pagi Alvin sudah standby di depan desktop memakai baju batik untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang diadakan oleh sekolahnya, Rabu (28/10) lalu melalui aplikasi Zoom. Meskipun anak-anak sekolah dari rumah tapi sudah dibiasakan untuk bangun pagi, mandi dan sarapan terlebih dahulu sebelum aktivitas Belajar dari Rumah (BDR) dimulai.

pangan lokal

Di hari yang sama, saya juga mengikuti Bincang Media dengan tema "Catatan di Hari Sumpah Pemuda: Media Bisa Akhiri Kelaparan Balita" yang diselenggarakan oleh Foodbank of Indonesia (FOI) lewat Zoom.

Penyebab Kelaparan Pada Balita


Menurut penelitian FOI 27% balita di Indonesia kelaparan pada pagi hari hingga siang hari yang disebabkan karena tidak sarapan. Masih banyak anak yang belajar atau pergi ke sekolah dengan perut kosong. Jika hal ini tidak diatasi maka anak-anak akan mengalami gizi buruk dan mengakibatkan gangguan kesehatan juga stunting serta kecerdasan anak.

Pak Hendro Utomo (Founder Foodbank of Indonesia) mengatakan akibat pandemi ini terjadi peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran yang berdampak pada gizi serta kelaparan. Untuk itu diperlukan sinergi untuk mengatasi kelaparan khususnya pada balita sebagai generasi penerus bangsa melalui 4 Pilar Utama Pembangunan Anak.



Kelaparan yang menyebabkan gizi buruk ini tidak hanya dialami oleh mereka yang kurang mampu, tapi juga mereka yang mampu hal ini karena adanya faktor kurangnya edukasi pada orangtua. Kebiasaan jajan pada anak juga mempengaruhi kurangnya gizi pada anak. Di saat anak tidak sarapan dari rumah, orangtua hanya memberikan uang saku saja. Sementara itu tidak semua anak mengerti akan membeli jajanan yang bergizi.


Kembali ke Pangan Lokal


Sebagaimana 4 Pilar Utama dalam Pembangunan Anak, untuk itu FOI juga melakukan sinergi dan bergandengan tangan dengan berbagai pihak agar bisa memerangi kelaparan pada anak balita.

Pada kesempatan ini FOI menggandeng Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang diwakilkan oleh Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang mengapresiasi kegiatan peduli terhadap keberlanjutan kualitas anak generasi penerus sebagai masa depan bangsa.

Di sini Fakultas Teknologi Pertanian UGM mengedukasi masyarakat dan industri dengan membuka akses pangan lokal bagi balita dengan mengajak media untuk berpartisipasi membagikan materi tentang literasi pangan, gizi, food nutrisi, dan malnutrisi.

Prof Eni mengatakan masalah kelaparan yang terjadi disebabkan oleh tiga hal yaitu:
  1. Unhealthy diet (pola makan tidak sehat)
  2. Food insecurity (tidak cukup pangan)
  3. Mal nutrisi
Dari tiga faktor tersebut ada kendala yang tidak bisa dipenuhi oleh masyarakat yaitu harga yang mahal dan kemampuan daya beli. Untuk mengatasinya kita perlu kembali ke pangan lokal sebagai pilihan memenuhi nutrisi anak.




Kendala harga mahal, kemampuan daya beli, kembali ke pangan lokal bisa mengatasi hal-hal tersebut. peran media menjadi kunci mengatasi kelaparan pada balita Indonesia.


Aksi 1000 Bunda Untuk Indonesia

Saat ini FOI juga mempunyai sebuah kampanye yang mengajak para bunda Indonesia dalam Aksi 1000 Bunda Indonesia untuk memerangi kelaparan pada balita agar mencapai impian Indonesia Merdeka 100%.

Aksi 1000 Bunda ini di dalamnya terdiri dari kader, paud, calon bunda, dan pakar akademisi yang memberikan edukasi serta pendampingan di masyarakat untuk membuka akses pangan untuk memenuhi nutrisi mereka. Aksi 1000 Bunda ini contohnya mengajarkan pada masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam pangan lokal agar bisa menghasilkan bahan yang dapat dikonsumsi. Menu murah dengan pangan lokal namun sudah memenuhi gizi yang cukup bagi anak-anak.

Selain itu Aksi 1000 Bunda juga memberikan edukasi mengenai pentingnya memiliki sanitasi yang baik agar anak bisa hidup sehat. Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan infeksi pada anak, pneumonia dan penyakit lainnya yang menyebabkan anak mengalami gizi buruk. Gizi buruk ini jika dibiarkan maka dapat mengakibatkan stunting pada anak. Masyarakat diajak untuk merapikan sanitasi dan bertanggung jawab dan saling mengingatkan  demi kebaikan semua lewat Community Movement.

Salah satu rangkaian Aksi 1000 Bunda yang sudah digelar antara lain Seri Ikan untuk ANAK (IUAK) yang bekerjasama dengan Beejay Seafood. Aksi memberikan ikan untuk 20 ribu anak di 7 provinsi di Indonesia ini sebagai salah satu aksi nyata kembali ke pangan lokal.

Sinergi Media Ikut Perangi Kelaparan Balita

Kegiatan yang diadakan oleh FOI ini memerlukan sinergi juga dari media untuk ikut memerangi kelaparan pada balita.

Diharapkan media bisa menyiarkan informasi penting dan mengedukasi masyarakat agar bersama-sama mengatasi kelaparan yang juga tercantum dalam Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 Pasal 72 ayat (5).

Media di sini bukan hanya media konvensional saja, sebagai blogger juga kita bisa ikut serta bersinergi untuk menyampaikan hal positif dan berguna agar masyarakat bisa memberikan nutrisi yang memenuhi tumbuh kembang anak.

Balita itu tidak tahu gizi yang baik itu seperti apa, karena mereka masih bergantung pada orang dewasa. Untuk itu peranan orangtua dalam memberikan nutrisi yang baik bagi anak penting dimulai sejak dini. Yuk bersinergi untuk mewujudkan Indonesia merdeka dari rasa lapar!

"Merdeka yang hakiki adalah merdeka dari rasa lapar"  

Post a Comment

64 Comments

  1. Wah efek pandemi yang lebih kecil lagi ada ya ternyata selain kehilangan pekerjaan dan sekolah dari rumah. Mungkin bisa juga Ibunya sibuk sama HP mulu sehingga lupa ngasih sarapan ke balitanya (yang punya anak balita)😂😂

    Jadi Bukibuk, lain kali sebelum kerja online, pastikan anak kenyang dulu ya wkwk

    ReplyDelete
  2. Waktu kecil dulu saya sarapan sekenanya Teh. Karena ga suka aja. Padahal udah dibuatin nasi goreng, dibuatin susu kadang-kadang. Dasar bandel. Jadinya gini mungil, untung aja masih aman ga masuk kategori stunting hehehe...

    ReplyDelete
  3. Bener banget mbk, Merdeka yang hakiki adalah merdeka dari rasa lapar. karena rasa lapar itu bisa membuat orang berubah menjadi jahat bahkan kematian. Semoga kita bisa membantu mewujudkan tugas mulia ini y mbk. Aamiin

    ReplyDelete
  4. Banyak faktor ya, Mbak, yang mempengaruhi kesehatan anak. Bahkan sanitasi yang buruk juga berbahaya bagi anak karena dapat mengakibatkan gizi buruk dan stunting. Gerakan ini keren banget menurutku, untuk meningkatkan kesadaran orang tua betapa pentingnya asupan makanan bagi si kecil. Terutama sekarang ternyata masih banyak orang tua yang membiarkan anaknya beraktivitas tanpa diawali dengan sarapan di pagi hari.

    ReplyDelete
  5. Wah mantab nih,makasih ya infonya.

    ReplyDelete
  6. Aku bersemangat kalau ada kempen soal kesehatan anak khususnya kalau memerangi kekurangan gizi. Emang pemerintah gak bisa kerja sendirian ya mbak, butuh bantuan banyak pihak, apalagi kalau ngajak organisasi/ perusahaan, masyarakat khususnya ibu2, dan tak ketinggalan media atau bloger kyk kita. Semua punya andil besar utk membantu plus mengedukasi.

    ReplyDelete
  7. sedih ya mbak membaca laporan bahwa masih banyak anak indonesia yang kelaparan. memang dampak pandemi ini membuat daya beli masyarakat menurun yaa, ditengahi dengan pendapatan yang semakin berkurang dan tentu sanitasi yang buruk. menyebabkan balita kekurangan makanan. memang perlu ada tindakan dari seluruh komponen baik pemerintah dan masyarakat dalam memberantas kelaparan pada balita.

    ReplyDelete
  8. Semangat para orang tua memberikan gizi terbaik untuk buah hatinya.

    ReplyDelete
  9. Usia balita memang kelompok yang paling rentan dalam hal distribusi makanan termasuk dalam kecukupan gizinya yang sayangnya malah seringkali tergeser oleh kebutuhan keluarga lainnya. Semoga melalui program ini pemenuhan nutrisi dan gizi bisa lebih disadari seluruh keluarga di masyarakat

    ReplyDelete
  10. aku tu pengen bercocok tanam di rumah mbak sebenernya, mewujudkan ketahanan pangan kecil2an dari rumah tapi kok semua tanaman di tanganku mati ya :( even cactus sekalipun huhuhuu sebel

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaa banget kaya aku teteh..
      Asal nanem, kok gak mau tumbuh pake tanganku...jadi mesti nunggu pak kebun.

      Delete
  11. kegiatan dan gerakan terhadap problematika kemanusiaan seperti penuntasan kelaparan pada balita sangat positif dan sangat inspiratif.

    ReplyDelete
  12. Aksi 1000 Bunda ini di dalamnya terdiri dari kader .... semoga ada kader PKK di dalamnya, Mbak Lidya jadi bisa ngasih pengertian kepada ibu2.

    ReplyDelete
  13. Gizi buruk ini memang membawa banyak masalah ya Lia.. bahkan bisa membuat generasi muda hancur berantakan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mbak Indah. Gizi buruh ini efeknya tidak berhenti pada si anak saja, tapi kalau tidak mendapatkan penanganan secara cepat bisa ngaruh juga ke keturunan berikutnya, terlebih jika terjadi pada anak perempuan.

      Delete
  14. Merdeka yg hakiki adalah merdeka dari rasa lapar <- setuju sekali! Semoga dg peran serta semua sektor, hal ini terwujud di negeri kita tercinta. Aamiin..

    ReplyDelete
  15. Setuju mbak...sudah menjadi kewajiban sebagai ibu untuk menyiapkan menu sarapan pagi untuk buah hati, karena kita tidak tahu apakah jajanan diluar sana sehat? Kalau anak sudah sarapan dari rumah, tentu mereka akan enggan untuk jajan...namun meski begitu kita juga harus mengedukasi anak tentang pentingnya sarapan pagi dan bahayanya jajan sembarangan diluar rumah.

    ReplyDelete
  16. hmm ternyata media juga bisa ya mbak berperan serta mengatasi masalah kelaparan ini

    ReplyDelete
  17. Setuju banget Mbak, kita bisa ikut berperan untuk kampanye ya bagaimana agar masyarakat paham tentang makanan sehat, sanitasi bersih dan lainnya agar generasi masa depan bangsa lebih sehat dan cerdas.

    ReplyDelete
  18. alvin, nama kita sama ya hanya beda di v dan beda gender hihi
    ngomongin pangan lokal sebenernya Indonesia itu emang kaya akan sumebr daya hayati lokal, seperti shorgum dll

    ReplyDelete
  19. Kesadaran akan pangan bergizi terutama utk anak usia dini mmg masih belum merata di semua lapisan masyarakat. Utk mrk yg berpenghasilan rendah kadang lbh fokus gmna anak2 makan n ga laoar ketimbang berpikir soal nilai gizinya. Semoga kita semua bs berkontribusi utk melek gizi bg smua kalangan

    ReplyDelete
  20. Sarapan memang penting ya itu sebabnya di rumah aku juga mewajibkan anak2 untuk sarapan. Btw ini programnya bagus semoga banyak menginspirasi

    ReplyDelete
  21. Sedih sekali masih mendenger ada wilayah di Indonesia yang menderita kelaparan.
    Berasa kesejahteraan belum merata yaa..
    Bagus sekali Aksi 1000 Bunda yang bisa mmbantu kampanye mengatasi kelaparan pada Balita.

    ReplyDelete
  22. PR besar buatku nih mba Lid, dan sedang belajar memersiapkan diri untuk memiliki buah hati. Alhamdulillah jadi mendapatkan ilmu juga dari sini harus bagaimana bersikap.

    ReplyDelete
  23. Dulu aku sering melewatkan sarapan, tapi semenjak ada suami dan anak, aku berusaha untuk selalu menyediakan sarapan dan mengajak sarapan sebelum sekolah. Ternyata memang penting bgt ya mbak sarapan itu apalagi kalau melihat kasus kelaparan balita. Semoga bisa sukses program ini.

    ReplyDelete
  24. Sedih kalau di Indonesia masih ada anak yang kelaparan pdhl negeri ini begitu kaya ya mbak :(
    Bagus program ini, selain itu sinergi dengan media juga bisa membawa anak2 mengetahui bagaimana sebaiknya makanan bergizi utk anak, serta kempen2 kyk gini juga bisa disuarakan supaya pemerintah danmasyarakat lbh aware

    ReplyDelete
  25. Setuju banget, balita yang sehat memang dimulai dari orang tua yang melek nutrisi. Balita mama ngerti makanan sehat dan gak makanya orang dewasa disekitarnya harus mengawal

    ReplyDelete
  26. Peran media dan blogger cukup besar ya dalam sharing tentang kecukupan pangan, dimulai dari penggunaan pangan lokal yang tak harus mahal.

    ReplyDelete
  27. aku setuju deh kita harus eksplor lagi pangan lokal kita yang super duper kaya loh ternyata, cuma media kurang mengekspos aja nih, kaya sorgum dan banyak lagi loh ternyata bahan pangan lokal yang oke

    ReplyDelete
  28. Saya tercerahkan melalui artikel ini, bahwa mengalami kelapara itu tak selalu dari golongan tak mampu, bahkan dari golongan mapanpun bisa saja kelaparan akibat kurang edukasi.

    ReplyDelete
  29. Betul, bahkan dalam situasi pandemi seperti sekarang. Merdeka dari rasa lapar penting banget. Gak kebayang tiap hari lihat anak-anak yang mungkin baru bangun tidur langsung diajak mulung di jalanan, demi merdeka dari rasa lapar. Soal sarapan ini saya lumayan rewel Mbak. Meskipun sedikit harus makan, jadi untuk pagi hari saya selalu sempatkan memasak.

    ReplyDelete
  30. Setuju banget dengan pangan lokal. Kalau ada lahan lebih baik emang ya menanam sendiri bahan makanan kita, pangan lokal gak kalah enak dan lezat kok ya. Bergizi pula ya.

    ReplyDelete
  31. Sepertinya di Indonesia kebanyakan kalau sarapan memang seadanya ya. Kadang teh panas sama gorengan saja. Padahal sebenarnya sarapan itu paling penting ya. Amunisi untuk aktivitas berikutnya.

    ReplyDelete
  32. Aku pengen banget jadi orangtua yang berhasil memberi nutrisi yang baik untuk anakku dan juga memberi influence yang bagus. Salah satu yang aku selalu disiplinkan di rumah adalah sarapan bersama. Rasanya senang banget kalau semakin banyak kempen sadar nutrisi seperti ini, supaya makan nggak cuma soal menghilangkan rasa lapar. Jauh dari itu, dari makanan yang baik, bangsa kita juga sedang dibentuk.

    ReplyDelete
  33. Semoga saja ya program FOI ini berkelanjutan terus apalgi soal kesehatan anak khususnya kalau memerangi kekurangan gizi

    ReplyDelete
  34. emang ya, pemerintah nggak bisa sendirian melakukan kampanye melawn lapar pada balita ini. Butuh dukungan banyak pihak.

    Btw, kalau pagi nggak sarana, jam 10 an itu saya udah lemes, nggak konsen kerja. Apalagi balita yang nggak makan pagi sampai siang.

    ReplyDelete
  35. Wah, aksi 100 bunda ini keren sekali ya dan setuju banget nih supaya kita dan lebih banyak orang saling bersinergi untuk mewujudkan Indonesia merdeka dari rasa lapar. Salah satunya, sosialisasi tentang pangan lokal yang sebenarnya bisa didapatkan dari sekitar dengan harga yang terjangkau ya

    ReplyDelete
  36. sepakat banget kembali ke pangan lokal mbk, sangat membantu petani deh agar mereka pun merasakan hidup sejahtera

    ReplyDelete
  37. Semoga kita dapat memberikan sumbangsih mengedukasi masyarakat agar Indonesia bebas dari rasa lapar

    ReplyDelete
  38. Momennya kok pas bangettt aku mau mulai MPASI, yaa. Jadi lebih tahu tentang kebutuhan gizi balita, Bundaa.

    ReplyDelete
  39. Jleb banget ya, membuat diingatkan kembali peran ibu dalam meja makan keluarga. Betul, balita memang semua tergantung pemberian orangtuanya. Harus fokus karena balita kadang gtm, bosan dengan satu dua jenia makanan. Sehingga bisa membahayakan tumbuh kembangnya klo kurang nutrisi

    ReplyDelete
  40. Keren sekali aksi 1000 Bunda ini ya, Mbak Lidya. Karena dengan berbagi informasi tentang gizi, maka para Bunda lainnya akan paham, bahwa gizi untuk anak tidak selalu dair bahan mahal. Apalagi bahan oangan lokal sangat banyak. Dan memang peran serta orang tua dalam pemenuhan gizi anaknya. Semoga anak Indoensia semua merdeka dari rasa lapar. Aamin.

    ReplyDelete
  41. Setuju, denganm memperhatikan asupan makan pada generasi muda kita mewujudkan prospek maha depan yang lebih baik, selian itu beri pemahaman ke mereka tentang sarapan yang baik juga

    ReplyDelete
  42. Rasanya penting sekali mengedukasi terutama media ya yang berperan penting untuk mewujudkan Indonesia merdeka dari rasa lapar. Kita bisa mulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil di lingkungan sekitar juga, semangat mbak Lidya Selamat Hari Sumpah Pemuda!

    ReplyDelete
  43. Penyampaian informasi seperti ini harus sepenuhnya didukung agar tidak ada lagi bayi yang kelaparan.

    ReplyDelete
  44. Aku sendiri paling salut kepada orang tua yang telaten dalam memenuhi kebutuhan makan anaknya.

    Pengalaman waktu anak sulung aku masih sekolah TK, aku banyak belajar dari orang tua murid lain yang sudah senior. Mereka sangat serius kalau soal memberi makan anak mereka. Seperti membicarakan menu makanan untuk anak di rumah, membekali anak mereka snack yang sehat untuk di sekolah, dan menghendel menu dan bahan makanan yang menjadi snack di kelas. Cara mereka memberi makan anak-anaknya juga sampai ada yang rela menyuapi anaknya hingga di halaman sekolah. Alasannya agar anak tercukupi sarapannya.

    Aksi 1000 semoga bisa menyebarkan pola pemberian makan yang sehat lebih baik lagi kepada seluruh anak di negara kita.

    ReplyDelete
  45. Kebutuhan pokok makhluk hidup adalah makan. Jika tidak makan akan kelaparan.
    Jadi betul banget kalau kebebasan yang hakiki di masa sekarang adalah bebas dari lapar. Kalau rasa lapar menyergap ada banyak hal buruk yang bisa terjadi.

    ReplyDelete
  46. Sama mbak. Adek-adekku pun begitu. Dibiasakan bangun pagid an sarapan duku sebelum sfh. Biar jadwal kegiatan sehari-harinya tetap terkontrol

    ReplyDelete
  47. oh iya bener juga ya mba
    anak kecil itu nggak tau makanan yg dia makan itu bergizi atau enggak
    jadi yg kewajiban orangtulah untuk memberikan edukasi dan mencukupi gizi anak

    ReplyDelete
  48. Miris ya, Mbak, di negara yang kaya akan sumber daya alamnya, masih ada kelaparan. Semoga dengan aksi 1000 Bunda ini, masyarakat Indonesia bisa merdeka dari rasa lapar

    ReplyDelete
  49. semoga dengan adanya informasi ini semoga indonseia bisa bebas merdeka dari rasa lapar hingga sampai kapanpun

    ReplyDelete
  50. Jangan sampai balita mengalami kelaparan ya, Mbak. Jangankan kelaparan, kekurangan gizi aja sudah bahaya, apalagi ga bisa makan sama sekali. Aku jadi ingat Mbak Nunik yg temannya punya balita dan kesulitan makan. Apalagi pas pandemi gini, ancaman kelaparan balita sangat nyata. Syukurlah ada Aksi 1000 Bunda Untuk Indonesia dari FOI ya, dengan begini edukasi soal makanan sehat dan bergizi buat anak-balita bisa tersalurkan. Di era serbadigital apalagi, makin mendesak agar media ikut jadi corong utama.

    ReplyDelete
  51. Anak2 adalah penerus bangsa, sangat patut diperhatikan apalg menyangkut kesehatannya, semoga saja gerakan 1000 bunda ini banyak mewadahi anak2 Indonesia

    ReplyDelete
  52. Ini benar banget ya mbak, bahwa kegiatan aksi 1000 Bunda mampu memberikan edukasi mengenai pentingnya memiliki sanitasi yang baik agar anak bisa hidup sehat.

    Soalnya nggak semua rumah tangga memiliki sanitasi air yang sehat. Tentu akan berpengaruh pada perkembangan anak.

    ReplyDelete
  53. Edukasi ke masyarakat luas itu penting tentang hal ini. Karena masih banyak yang belum paham benar tentang kebutuhan gizi dan nutrisi untuk anak, khususnya balita.

    ReplyDelete
  54. Iya juga ya, kalau dipikir jangan sampai karena PJJ jadi melupakan sarapan ya. Sebab manfaat sarapan memang banyak, apalagi bisa tetep menjaga asupan gizi yang baik untuk tubuh.

    ReplyDelete
  55. Setuju dengan quotenya nih "Merdeka yang hakiki adalah merdeka dari rasa lapar"


    Benar banget banyak anak-anak atau balita yang kelaparan karena terlewat waktu sarapannya padahal sarapan ini penting banget.

    Jadi ingat waktu zaman masih sekolah dulu, alhamdulillaah gak pernah kelaparan karena sebelum berangkat pasti sarapan dulu.

    Btw salut nih dengan adanya aksi 1000 Bunda, semoga campaignya berjalan lancar dan semakin banyak yang sadar akan pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi anak agar tidak kelaparan

    ReplyDelete
  56. setuju mba lidya, kita perlu mulai explore pangan lokal, karena gizinya pun sama baiknya, iles iles, suweg, tepung pisang dll bisa jadi sumber nutrisi masyarakat Indonesia

    ReplyDelete
  57. Baru dengar nih program Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia, semoga kedepannya seluruh generasi muda Indonesia terbebas dari kelaparan

    ReplyDelete
  58. Dulu kalau aku nggak sarapan, udah pasti emak bakalan ceramah panjang kali lebar. Udah dimasakin, nggak sarapan juga. :'(
    Tapi sekecil itu dampaknya memang sangat berpengaruh sama anak ya mbak.
    Memang sebuah tanggung jawab kita sebagai media, perlu menyebarkan hal hal yang demikian ini. Btw terima kasih untuk informasinya ya mbak

    ReplyDelete
  59. Nggak kebayang gimana ceritanya jika Bunda nggak mikirin anak lapar atau nggak karena sibuk sama dunianya
    Perlu terus sosialisasi ini...

    ReplyDelete
  60. Kalau di sekitarku, unhealthy diet ini paling jamak kutemui, mbak. Tak lain, gempuran fast food ini beneran membuat kebiasaan makan anak dan remaja ngga jauh dari terlalu kaya karbo, lemak, gula dan garam. Sangat kurang serat.

    ReplyDelete
  61. Harapannya bukan hanya merdeka dar sekedar rasa lapar saja ya kak namun juga asupan nutrisi yang begitu juga tercukupi, tentu saja edukasi seperti ini tak hanya digaungkan sekali dan butuh saluran yang lebih luas

    ReplyDelete
  62. salah satu target SDGs adalah Indonesia bebas dari kelaparan ya mbak. soal indonesia bebas lapar, kadang aku kasihan banget dengan ODGJ dijalanan entah bagaimana makanan mereka

    ReplyDelete
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)