Dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-51 diadakan Pameran Pembangunan Kesehatan yang diadakan di Hall C JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Saya menghadiri salah satu eent Talk Show yang diadakan pada hari Sabtu, 14 November 2015 lalu. Talk Show yang dihadiri oleh Dr. Purnamawati, Sp.Ak dan Dra. Azizah Wati.
Menurut dr Wati kita sudah mempunyai daya tahan tubuh atau sistem imun yang kuat dari Allah, walau dikelilingi oleh bakteri. Penyakit yang paling sering dialami disekitar kita adalah batuk, pilek, demam, muntah dan diare. Sebetulnya batuk pilek itu merupakan reflek untuk melindungi paru-paru. Muntah dan diare adalah cara tubuh untuk membuang zat beracun.
Sebaiknya untuk penyakit-penyakit ringan yang sering terjadi umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak diperlukan obat karena penyebabnya adalah virus. Virus tidak berkembang biak sehingga tidak dianggap sebagai makhluk hidup dan tidak bisa dihilangkan dengan mengkonsumsi antibiotik.
Sedangkan bakteri termasuk kedalam makhluk hidup, bakteri itu sendiri terdiri dari bakteri baik dan bakteri jahat. Yang butuh antibiotik adalah bakteri jahat. Saat meminum antibiotik otomatis bakteri baik pun akan mati. Saat diare tidak diperlukan antibiotik kecuali mengeluarkan darah.
Dari situlah GeMa CerMat mengajak masyarakat Indonesia untuk belajar dan mengenal lebih jauh tentang obat. Gunakan obat secara tepat dan tanya apoteker untuk informasi lebih jelas.
Ibu Dra. Azizah Wati menjelaskan tentang logo-logo obat yaitu :
- Logo berwarna kuning artinya obat bebas (dapat dibeli tanpa resep, di apotek dan toko obat berijin)
- Logo berwarna biru artinya obat terbatas (dapat dibeli tanpa resep di apotek dan toko obat berijin)
- Logo berwarna merah artinya obat keras (harus dengan reseo dokter dan dibeli di Apotek)
Dari penjelasan Ibu Azizah saya jadi tahu tentang waktu yang tepat untuk meminum obat. Jika kita harus minum obat 3 kali sehari harus tahu jam berapa saja obat tersebut diminum, tidak asal minum pagi,siang,sore atau malam. Jarak minum obat haruslah sama atau tidak terlalu lama antar obat pertama dengan ibat kedua dan ketiga.
Dari Talk Show yang saya ikuti maka diambil kesimpulan :
- Flu dan diare tidak perlu antibiotik
- Belilah antibiotik hanya dengan resep dokter
- Hati-hati gunakan obat, yuuuk tanya apoteker
Dalam acara tersebut juga sudah dilaunching GeMa CerMat yaitu Gerakan Masyarakat Cerdas Mengunakan Obat. Pengunjung bisa mendapatkan infromasi lebih jelas di stand binfar alkes milik Kementerian Kesehatan.
11 Comments
Bener mbak. Harus bijak bnget pke obat.... Pa lagi anak2.... Aku klo kasusnya blm darurat...mending pke bumbu2 dapur gitu dulu mbak...macam kunyit, kencur, jeruk nipis...
ReplyDeleteJadi smkn hati2 menggunakan obat nih... :)
ReplyDeleteSetuju terutama utk anak2..kalo masih batik ringan aku grlontor madu aja trs kasih buah2an insyaallah sehat lagi
ReplyDeleteYuk tanya apoteker biar jelas ya mbak. Resiko kalau beli obat di warung
ReplyDeletesebelum beli sebaiknya tanya dulu fungsi obatnya
ReplyDeletesingkat, padat, dan jelas.. makasih info logo2 obatnya mba :)
ReplyDeleteya ampun, seumur2 baru tahu ada kriteria soal logo
ReplyDeletesebelomnya saya malah mengira sama aja...
makasiiiih informasinya mbak :)
setuju sama ini yang sering saya/keluarga lakuin "Belilah antibiotik hanya dengan resep dokter"
Sejak hamil aq udah gak berani pke obat warung mbk
ReplyDeleteAlhamdulilah aku bisa tahan diri ga minum obat pas flu
ReplyDeleteAku jrg minum obat
ReplyDeleteoo gitu yaa.. lambang merah hijau itu ternyata ada makna
ReplyDelete