Terkadang, scrol-scroll TikTok atau Instagram bisa bikin waktu terasa meluncur begitu cepat tanpa kita sadar. Niatnya sih, mau cari informasi atau berita terbaru, apalagi saya sudah lama nggak nonton TV, jadi semua info yang saya dapatkan dari sosial media. Tapi, kepala jadi penuh sesak dengan segala informasi yang datang begitu saja. Setiap hari scroll tanpa henti, nemu banyak hal menarik, tapi kadang rasanya cuma numpang lewat di pikiran. Rasanya seperti otak jadi "brain rot"—terlalu banyak informasi yang nggak pernah diproses atau dipahami dengan baik, cuma lewat begitu aja. Di titik itu, saya merasa jenuh. Otak rasanya mandek, dan keinginan untuk punya ruang lebih leluasa buat menulis dan mengekspresikan diri makin besar. Makanya, saya selalu merasa blog adalah tempat terbaik buat mengeluarkan isi pikiran dengan bebas.
Jumat, 23 Januari 2025, saya berkesempatan ikut workshop yang diadakan oleh Astra dengan tema "Inovasi Blogger di Era Sosial Media" bareng Teh Ani Berta, founder dari Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB) Awalnya, saya sempat mikir, "Apa materi workshop ini bakal sesuai dengan kebutuhan saya sekarang?" Tapi, saya putusin untuk ikut, karena saya percaya, nggak ada ruginya belajar. Kadang, kita cuma butuh penyegaran untuk nginget hal-hal yang mungkin udah terlupakan, atau bahkan menemukan sudut pandang baru. Selain itu, ini juga kesempatan bagus buat bersilaturahmi dengan sesama blogger. Ada beberapa blogger lama yang udah lama nggak muncul, jadi saya bisa say hi lagi, dan tentunya kenalan dengan orang-orang baru di sana.
Ngeblog vs. Sosial Media : Mana yang Lebih Unggul?
Tahu nggak sih, ternyata ngeblog itu udah jadi bagian dari perjalanan hidup saya sejak tahun 2007. Waktu itu, saya mulai ngeblog barengan dengan Teh Ani, yang ternyata udah jadi teman lama, dari anak-anak kita yang masih kecil sampai sekarang mereka udah kuliah dan lulus! Gak terasa banget ya, waktu berlalu begitu cepat, tapi Alhamdulillah kami masih terus berada di jalur yang sama, terjun ke dunia blogging meskipun ada pekerjaan lain yang harus dijalani.
Awalnya sih cuma iseng, tapi siapa sangka, ngeblog ternyata membawa saya bekerja sebagai content writer di perusahaan kesehatan ternama. Banyak banget manfaat yang saya dapetin dari ngeblog, dan saya selalu merasa blog itu istimewa. Di sana, saya bebas banget mengungkapkan ide-ide tanpa takut ada batasan karakter. Mau cerita panjang lebar juga nggak masalah, karena blog selalu siap jadi tempat buat menuangkan semuanya. Rasanya kayak punya rumah yang nyaman untuk pikiran-pikiran saya.
Tapi saya juga sadar, zaman terus berubah. Sosial media hadir dengan kecepatan dan kemudahan yang luar biasa, bisa langsung menjangkau banyak orang. Jadi, saya mulai belajar untuk memadukan keduanya. Artikel-artikel yang saya tulis di blog, sering saya pecah jadi konten singkat untuk Instagram atau Twitter. Ini juga sejalan banget dengan info yang Teh Ani kasih waktu workshop. Misalnya, saat saya nulis tips olahraga di blog, saya bikin versi singkatnya dengan visual menarik untuk media sosial, terus saya tambahin link ke blog supaya pembaca bisa baca lebih lengkap. Cara ini ternyata efektif banget buat menjangkau lebih banyak orang.
Menghubungkan Hobi dan Konten
Sebagai pecinta olahraga, khususnya lari dan yoga, saya sering menjadikan pengalaman pribadi sebagai bahan tulisan di blog. Contohnya, saya pernah menulis tentang bagaimana olahraga membantu saya menjaga keseimbangan mental dan fisik. Dari sini, saya nggak cuma berbagi cerita, tapi juga mengedukasi pembaca tentang manfaat hidup sehat.
Menariknya, ngeblog tentang hobi ternyata bisa membuka banyak peluang. Mulai dari undangan acara olahraga, kerja sama dengan brand, hingga membangun komunitas yang punya minat serupa. Jadi, bagi saya, ngeblog itu lebih dari sekadar menulis. Ini adalah cara untuk terus berkembang dan berbagi dengan orang lain.
Pelajaran Berharga dari Workshop
Di workshop yang saya ikuti, Teh Ani Berta menjelaskan pentingnya inovasi untuk blogger agar tetap relevan di tengah dominasi media sosial. Salah satu hal yang saya garis bawahi adalah bahwa blog dan media sosial sebenarnya saling melengkapi. Blog memberikan ruang untuk cerita panjang dan mendalam, sementara media sosial menjadi alat untuk menarik perhatian pembaca.
Di workshop kemarin, Teh Ani membuka mata kami tentang betapa ngeblog kini bukan cuma soal menulis. Ternyata, untuk jadi blogger yang sukses, kita juga perlu terus belajar hal baru, seperti desain infografis atau gambar yang bisa memperkaya artikel, sampai kemampuan public speaking. Bahkan, sekarang blogger juga dituntut bisa bikin video, supaya tulisan kita lebih hidup dan menarik. Serunya, video itu bisa kita bagikan di media sosial juga loh!
Dulu, saya juga nggak tahu gimana caranya bikin video atau isi voice over. Tapi, meski masih jauh dari sempurna, saya terus latihan dan semakin terbiasa. Ternyata, belajar skill baru itu seru dan membuat semuanya semakin menyenangkan!
Yang membuat saya kagum adalah semangat para peserta workshop. Ada berbagai latar belakang, bahkan anak SMP yang baru mulai belajar ngeblog pun ikut hadir. Melihat semangat mereka membuat saya kembali termotivasi untuk terus belajar dan berbagi. Saya jadi teringat masa-masa awal ngeblog, saat semuanya terasa sederhana namun penuh semangat.
Blogging: Peluang Tanpa Batas
Berkah ngeblog nggak hanya datang dalam bentuk materi, tapi juga pengalaman dan koneksi. Dari ngeblog, saya belajar untuk menulis lebih baik, membangun personal branding, hingga menemukan peluang kerja sama dengan brand. Bahkan, ngeblog juga membantu saya mengembangkan ide-ide baru yang awalnya nggak terpikirkan.
Intinya kita jangan pernah berhenti belajar dan berinovasi. Dunia digital terus berubah, dan kita harus siap mengikuti arus tanpa kehilangan jati diri. Blogging mungkin terkesan sederhana, tapi dampaknya bisa begitu besar jika dilakukan dengan konsisten dan penuh semangat.
Mulai Ngeblog, Yuk!
Buat kamu yang masih ragu atau berpikir ngeblog sudah nggak relevan, coba deh mulai dari hal-hal sederhana. Ceritakan tentang hobi, pengalaman pribadi, atau topik yang kamu sukai. Nggak perlu takut eksperimen dengan gaya menulis atau mencoba memadukannya dengan konten media sosial.
Ingat, ngeblog itu nggak cuma soal menulis, tapi juga tentang berbagi cerita dan menginspirasi orang lain. Kombinasikan blog dengan media sosial agar bisa menjangkau lebih banyak pembaca. Yang terpenting, jangan berhenti belajar dan terus berinovasi. Dunia digital terus bergerak, dan kita punya kesempatan untuk tumbuh bersama.
0 Comments