Manfaat Teknologi Alat Pengolah Limbah, Ubah Sampah Jadi Berkah

Waktu menonton salah satu tayangan video youtube Nihongo Mantappu, saya tertarik sekali ketika Jerome Polin memberitahukan kalau di sana warganya harus taat dalam pembuangan sampah. Truk sampah yang datang untuk mengambil sampah ada jadwalnya sendiri dengan hari yang berbeda. Lapan truk tersebut mengambil sampah plastik, organik, dan lainnya. Setiap rumah wajib sudah memilah sampah rumah tangganya masing-masing sebelum membuangnya ke tempat sampah. Di Jepang pastinya mempunyai teknologi Alat pengolah limbah yang modern untuk mengatasi masalah sampah di negaranya. Apakah di negara kita sudah punya alat tersebut dan kalian sudah memilah sampah di rumah?


Teknologi Alat Pengolah Limbah

Maksud hati sih saya sudah memilah dari sampah-sampah yang ada di rumah. Sudah saya bedakan sampah makanan, plastik, hingga kaleng pada tempat yang berbeda sebelum menaruhnya di tempat sampah depan rumah. Tapi pekerjaan saya ini menjadi sia-sia karena ada tukang pulung yang akan mencabik-cabik sampah tersebut untuk mencari barang-barang yang dapat didaur ulang untuk mereka ambil dan jual kembali. Alhasil sampah akan tercampur kembali di tempat sampah dengan berantakan. 


Gunungan Sampah Yang Harus Diatasi


Kalaupun tidak ada tukang pulung masuk ke dalam komplek perumahan, masalah pengolahan sampah ini juga masih jadi hal yang perlu dibenahi. Truk sampah yang datang akan mengambil semua sampah pada bak sampah ke dalam trus. Tidak ada lagi pemisahan sampah alhasil akan terampur pula hingga sampai Tempat Pembuangan Sampah Akhir. Pantas saja di TPA gunungan sampah tingginya sudah semakin meninggi.

teknologi pengolahan sampah organik


Gambar di atas adalah foto gunungan sampah yang ada di TPA Bantar Gebang Bekasi. Saya ambil foto tersebut dari kejauhan sewaktu naik sepeda dari Bekasi menuju ke Cibinong. Di sekitarnya memang tampak sawah dan kebun-kebun yang hijau, tapi udara di sana sudah terpapar polusi karena aroma sampah yang jauhnya berkilo-kilo tercium hingga tempat saya mengambil foto.

Untuk mengatasi sampah di Indonesia memang gak mudah, termasuk untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya. Tidak bisa diatasi dalam waktu singkat oleh pemerintah tapi memerlukan bantuan dan kesadaran banyak pihak. Tidak adanya habit sejak kecil secara turun menurun dalam memilah sampah salah satu penyebabnya selain masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan. 

Supaya Indonesia bisa seperti negara Jepang yang bisa mengolah sampah dengan baik pastinya membutuhkan waktu yang lama. Daripada saling menyalahkan lebih baik mulai dari diri sendiri dalam menjaga lingkungan terutama dalam menangani sampah. Lalu bagaimana cara kita mengolah sampah supaya tidak terus menerus menjadi momok yang menakutkan di masa depan?

Webinar Teknologi Alat Pengolah Sampah


Bicara soal pengolahan sampah beberapa waktu lalu saya mengikuti webinar mengenai teknologi alat pengolahan limbah melalui aplikasi Zoom. Ada 2 orang narasumber yang hadir untuk memberikan materinya pada kami.


Mengubah Sampah Menjadi Berkah


Pada kesempatan pertama ada Prof. Sunardi, MSC yang memaparkan materinya. Beliau ini adalah seorang Guru Besar di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan.

Prof. Sunardi juga membenarkan kalau TPA Bantar Gebang sebagai salah satu TPA yang menjadi gunung sampah. Semua TPA di Indonesia belum mampu mengolah sampah yang masuk, melainkan hanya tempat pembuangan sampah akhir saja. Hal tersebut karena belum adanya budaya memilih, memilah dan memisah sampah di masyarakat.
Dari sampah-sampah yang ada di TPA 80% adalah sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang. Untuk itu diperlukan alat untuk mengolah limbah plastik tersebut supaya bisa diolah dan bermanfaat.

alat pengolah limbah plastik



Dengan menggunakan prinsip zero waste, memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi residu dan dijadikan bahan bangunan.

Pusat Daur Ulang di daerah Banjarbaru menerima sampah plastik tanpa sortir untuk diproses sehingga bisa menghasilkan panel komposit. Selain panel sampah plastik yang sudah diolah juga bisa dibuat menjadi paving block, kusen, dan papan dekoratif.

Produk jadi dari sampah plastik yang sudah diolah tersebut saat ini sudah bisa ditemukan di marketplace. Buat yang penasaran seperti pada panel dekoratif bisa mencarinya pada market place yang ada di Indonesia

Alat Pengolahan Limbah Makanan


Selanjutnya ada Bapak Purwono, M. Si (Center for Science Technology (CST)) UIN Raden Mas Said Surakarta yang ikut memaparkan tentang pengolahan limbah makanan.

Indonesia ternyata menduduki posisi nomor 2 di dunia dengan tingkat food cost dan food waste. Limbah makanan yang dibiarkan begitu saja dalam waktu lama akan membuat polusi udara tercemar karena mengeluarkan emisi bau. Bukan cuma udara, pencemaran tanah dan air pun akan ikut berpengaruh. Ketika sampah makanan tersebut mengenai logam di tempat pembuangan sampah, otomatis tanah. juga akan tercemar. Apalagi hingga meresap ke dalam tanah.

Memang sih limbah makanan ini bisa dimanfaatkan menjadi kompos misalnya, tapi butuh waktu yang lama ditambah lagi dengan baunya yang mengganggu.

Supaya limbah makanan tidak bertambah banyak, makanya kita diharuskan menghabiskan makanan yang dikonsumsi. Pantas saja orang-orang jaman dulu bilang pamali kalau makan gak habis. Dengan adanya limbah makanan artinya juga membuang nutrisi dan uang. Mubazir ya.

Untuk mengatasi limbah makanan tersebut, bapak Purwono mengenalkan prototipe alat pengolahan limbah makanan. 
  • Dekomposisi : Pembuatan alat tersebut mengambil ide dari alat pencernaan makanan pada manusia, yaitu melalui pencacahan sampah seperti halnya kita mengunyah makanan. Penambahan bulking agent dengan suhu termofilik yang diibaratkan dengan suhu tubuh dan penambahan mikroorganisme.
  • Sampah makanan menimbulkan bau tidak sedap sehingga harus menciptakan suasana udara atau aerob dengan pengadukan dan aerasi serta adsorben.
  • Menerapkan emisi gas rumah kaca dengan proses biodrying
  • Bakteri patogen menggunakan sinar UV
  • Operasional rumit menggunakan smartphone
Alat Pengolah Limbah



Dari situlah akhirnya tercipta alat untuk mengolah limbah makanan yang dipadatkan menjadi satu kesatuan yang harmonis lewat Thermal Computer.

Dengan alat tersebut limbah makanan diolah dalam waktu singkat yaitu dalam waktu 3 hari. Pengolahan sampahnya pun bisa dikendalikan menggunakan smartphone



Kerjasama Untuk Menanggulangi Sampah


Teknologi sederhana yang digunakan untuk menanggulangi masalah sampah yang sudah dipaparkan oleh para narasumber bisa kita terapkan dalam keseharian. Namun karena alatnya mungkin harganya tidak murah, maka dibutuhkan adanya kerjasama dengan pusat daur ulang atau pihak lainnya.

Alat pegolah limbah ditemukan dan dibuat oleh mereka yang konsen terhadap lingkungan. Tugas kita semua juga ikut menjaga lingkungan setidaknya tidak membuang sampah sembarangan, Yuk, sayangi bumi!

Post a Comment

0 Comments