Persiapan Mudik Keluarga Kami

"Mudik kapan? Naik apa?"

Biasanya memasuki bulan Ramadan, kami sudah ditanya-tanya dengan pertanyaan seperti itu. Istilah mudik bagi saya sebenarnya gak ada, karena rumah orangtua jaraknya cukup dekat yaitu di Cikampek sehingga kami bisa sering mampir kapanpun mau terutama jika anak-anak libur.




Merasakan yang namanya mudik itu setelah saya menikah di tahun 2005, gak tanggung-tanggung mudiknya langsung ke Jawa Tengah ke tempat suami. Gak jauh juga sih tapi ini pengalaman pertama buat saya.

Biasanya saya mudik naik kereta api atau pesawat (tergantung promo tiketnya juga sih kalau ini hihihi). Beberapa kali mudik naik kendaraan pribadi, tapi saya menghindari naik bis apalagi harus bawa anak-anak saat masih kecil. Mungkin kalau sekarang anak-anak sudah bisa diajak naik bis ya, cuma repot di tempat mudik gak ada kendaraan. Akhirnya tahun ini kami memutuskan untuk mudik bawa kendaraan saja.

Mudik sesi pertama ke rumah orangtua saya di Cikampek yang jaraknya kira-kira 50KM. Tapi, tantangan mudik ini besar sekali karena yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 1 - 2 jam saja kalau lagi musim mudik bisa mencapai 4 jam ditambah lagi di sepanjang jalan tol sedang ada pembangunan tol layang dan LRT.

Sebelum mudik ada beberapa hal yang sudah saya persiapkan sebelum keberangkatan antara lain:

Packing Bawaan


Kami membawa 2 koper, 1 travel bag kecil, dan 1 ransel berisi 2 buah laptop milik saya dan suami hihihi tetap mau kerja ya. 

Maunya sih bawaannya gak banyak, tapi kok ini kurang itu kurang jadilah saya masukin semua. Apalagi mudiknya bawa anak-anak juga pastinya banyak perlengkapan yang harus disiapkan supaya mereka gak bosan dalam perjalanan.


Tentukan Waktu Keberangkatan


Untuk mudik sesi pertama kami memilih waktu di siang hari supaya menunggu waktu berbukanya tidak terlalu lama jika harus mengalami kemacetan di jalan. Lagi pula suasana masih puasa, kami memilih istirahat tidur dulu di pagi hari supaya siangnya lebih fresh.

Beda halnya untuk mudik sesi kedua nanti, di mana perjalanan bukan bulan puasa, kami lebih memilih berangkat subuh bahkan sebelum subuh nanti bisa mampir sholat subuh dalam perjalanan. Berangkat pagi buat kami sudah biasa supaya lebih nyaman.


Jangan Lupa Istirahat Dalam Perjalanan


Tidak memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan demi untuk cepat sampai tujuan. Kalau badan susah lelah atau mengantuk berhenti saja terlebih dahulu supaya aman dan lancar. Di jam makan pun jangan lupa untuk mengisi perut supaya badan tidak drop dan mudah sakit.

Begitu kira-kira cerita mudik keluarga kami, kamau kamu mudik ke mana?


Post a Comment

0 Comments