Sebenarnya saya tidak menyangka bisa kembali lagi ke Lampung dalam rangka Festival Krakatau 2018 ini. Yang pertama waktu tahun 2016 saya menggantikan Mbak Indah Nuria sebagai pemenang dan kali ini atas undangan beliau juga dari Kemenlu saya bisa kembali lagi. Mungkin tampak tidak adil ya bagi mereka yang belum pernah menyaksikan Festival tersebut, tapi balik lagi ke rezeki masing-masing. Allhamdulillah.
Festival Krakatau pada tahun ini diselenggarakan pada 24-26 Agustus 2018 di Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan.
Gunung Anak Krakatau sebagai ikon dan kebanggan masyarakat lampung namanya sudah terkenal ke seluruh dunia sejak ledakan gunung Krakatau pada tahun 1883 lalu. Seperti yang saya baca kalau efek ledakannya sampai terasa di beberapa negara bahkan sampai ke Eropa.
Seminar Nasional
Seminar yang diadakan pada hari Jum'at 24 Agustus 2018 di Hotel Bukit Randu dihadiri oleh berbagai tamu undangan.
Pada LKF 2018 ada satu agenda yang berbeda yaitu adanya seminar nasional mengenai Vulkanologi Krakatau dan Pemanfaatannya di Masa Depan.
Seminar tersebut menghadirkan Bapak Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo dari Lipi Indonesia. Menurut beliau Anak Gunung Krakatau dijadikan sebagai cagar alam yang perlu dilindungi. Saat ini anak gunung Krakatau sedang mengalami letusan meskipun masih dinyatakan dalam taraf aman.
Karena ketenaran dan kecantikannya banyak orang ingin berkunjung ke Anak Gunung Krakatau ini lho. Tapi sayang sekali hal ini tidak bisa dibuka untuk umum sementara ini. Namun dalam rangka Festival Krakatau kami bisa melakukan perjalanan ke sana dengan izin resmi.
Kenapa ke Anak Gunung Krakatau harus ada izin resmi? Karena saat ini statusnya sebagai cagar alam untuk keselamatan dan pelestarian. Semoga saja bisa dibuka sebagai Taman Wisata Alam.
Observasi Ke Cagar Alam Anak Gunung Krakatau
Pada hari Sabtu, 25 Agustus 2018 para peserta seminar mengikuti ekursi ke Anak Gunung Krakatau untuk melihat obeservasi di cagar alam tersebut. Peserta hanya dibatasi sebanyak 200 orang saja yang berasal dari GenPI, Media, Komunitas, Blogger, ITERA, dan lainnya.
Rombongan di lepas dari Elephant Park yang lokasinya di samping GOR Saburai, Enggal, Bandar Lampung menuju Dermaga BOM, Kalianda. Kami harus mengikuti peraturan dengan ketat mulai dari jam pemberangkatan sampai kepulangan. Hal tersebut juga atas info dari BMKB juga. Maksimal jam 3 sore harus sudah meluncur pulang ke Dermaga BOM di Kalianda.
Kami dibagi menjadi beberapa kelompok, ini berkaitan dengan jumlah orang yang akan menaiki kapal dengan kapasitas kapal yang tidak boleh melebihi 30 orang. Untuk keselamatan kami juga diwajibkan menggunakan jaket pengaman.
Kami sempat singgah terlebih dahulu di Pulau Sebesi untuk makan siang lalu melanjutkan perjalanan ke Anak Gunung Krakatau. Perjalanan dari Dermaga BOM ke Sebesi menempuh waktu 2 jam, sedangkan ke Anak Gunung Krakatau memakan waktu kurang lebih 1 jam.
Sempat khawatir juga ketika melihat Anak Gunung batuk-batuk dan menyemburkan asap ketika kami masih berada di laut. Tapi menurut para ahli keadaan masih terkendali sehingga kami dizinkan untuk merapat.
Meskipun diizinkan merapat, tapi kami hanya diberikan izin sampai batas aman saja tidak sampai puncaknya untuk kelesamatan semua. Tidak lama pun kami harus meninggalkan Anak Gunung Krakatau. Allhamdulillah kami tiba dengan selamat di dermaga kembali
Festival Budaya
Nah akhirnya saya pun bisa menyaksikan acara puncak Festival Krakatau 2018 yaitu Parade Budaya. Parade dibuka dan dilepas oleh Gubernur Ridho Ficardo di Lapangan Saburai yang diawali oleh penampilan drumband Gita Praja Saburai.
Parade Budaya kali ini diikuti oleh perwakilan kabupaten yang ada di Lampung dengan menggunakan kostum ciri khas daerahnya masing-masing. Oh ya kostum-kostum tersebut juga ternyata dilombakan.
Bapak Ridho berharap adanya Parade Budaya tersebut bisa membawa dampak positif untuk pariwisata di Lampung tidak hanya di tengah kota. Wisata di pesisir yang mulai berkembang juga diharapkan bisa terus diadakan dan dikenal sehingga bisa menarik wisatawan di luar Lampung.
Iring-iringan Parade Budaya yang berjalan ke beberapa tempat mendapatkan perhatian dari masyarakat yang dilihat dari antusias mereka menyaksikan parade di sepanjang jalan yang dilewati.
GenPi Lampung Yang Ikut Serta Kemeriahan Festival Krakatau
GenPi Lampung juga ikut memeriahkan Festival Krakatau tahun ini dengan menghadirkan Festival kuliner di Kanikan dan destinasi digital yaitu Pasar Tahura dan Pasar 1000 Batoe yang berlokasi di Elepant Park Enggal juga.
Festival kuliner ini tidak hanya menghadirkan berbagai macam makanan tapi juga sebagai ajang kopdar komunitas di Lampung seperti blogger, dance, seni, dan musik.
29 Comments
Auw krakatau, gunung yang tersohor sampe eropa karena letusannya maha dahsyat. Sekarang ada festivalnya tho
ReplyDeleteIni yang bikin saya maju-mundur setiap kali diajak suami ke Krakatau. Saya maish takut kalau lihat gunung batuk-batuk :D
ReplyDeleteWih seru juga ya Festival krakatau 2018 itu. Pasti seneng bisa melihat langsung acaranya ini.
ReplyDeleteBtw ngeri juga ya liat anak gunung krakatau menyempurkan asap.
Alhamdulillah ya bisa melihat Festival Krakatu lagi, pasti pengalaman yang seru dan tidak terlupakan
ReplyDeleteKapan-kapan ajakin aku yaaa...hihi
ReplyDeleteWaaaaaahhh, seneng banget bisa baca ulasannya setelah sebelumnya sempat nonton juga vlognya Mbak Indah Nuria tentang Krakatau ini. Ngeri ngeri sedap juga ya Mbak, ke lokasi pas gunungnya lagi batuk batuk gitu....
ReplyDeleteFestival budayanya seru ya. Jadi pengen jalan jalan ke Lampung dan ikut nengokin anak Krakatau deh
ReplyDeleteWow, gunungnya masih berasap gitu ya
ReplyDeleteKeren banget acara ini.
ReplyDeleteSaya baru tau kalo anak gunung Krakatau itu ditutup untuk umum...
Btw, anak gunung Krakatau dan gunung Krakatau itu beda kan mbak? Sepengetahuanku yang meletus dahsyat di tahun 1883 itu Gunung Krakatau, bukan anaknya.
iya mbak yang meletus gunung krakataunya tahun 1883, aku kurang menambahkan ifo. Maksudnya anak ng krakataunya sekarang juga terkenal sampai ke mancanegara makanya banyak yg mau berkunjung kesana. Makasih ya koreksinya
DeleteMelihat foto anak Krakatau batuk-batuk kok jadi mencekam sendiri, Mbak, hatiku. Tulisan ini masih ada lanjutannya, tidak? Kok endingnya seperti menggantung.
ReplyDeleteMba, kita ketemu kan ya tahun 2016 lalu.
ReplyDeleteItu juga terakhir aku ikut Festivak Karakatau.
Konsepnya belum jauh berbeda, ya, mba
Apakah ada evaluasi mengenai acara ini, mbak?
Misalnya trend kunjungan wisatawan yang meningkat atau malah sebaliknya?
huhuhu sayang kemarin ga bisa ikutan, semoga tahun depan ya bisa ikutan nyempil
ReplyDeleteLiaaa...mana foto-foto kita yang rame-rame heboooh hihihihi. Makasih yaaa udah berkenan ikutan LKF walaupun memang last minutes arrangementnya. Aku seneeeeng banget bisa ketemu kajian semuaaa dan seseruan bareeeeng :)
ReplyDeleteKemarin baca2 TT Festival Anak Krakatau ini. Rame dan seru acaranya. Pasti senang bs lihat secara langsung
ReplyDeleteWahhh Mba Lidya pasti senang banget yaa, bisa menyaksikan anak gunung Krakatau, untuk yang kedua kali pula 🤩🤩
ReplyDeleteWalau gunungnya sempat "batuk2", Alhamdulillah semuanya aman terkendali yaa 😊
Aku mupeng banget kalo tiba waktunya event Festival Krakatau tiap tahunnya. Kapan ya bisa hadir dan menyaksikan parade budaya serta kuliner khas Lampung
ReplyDeleteSeru banget acaranya ya, mbak. Kalau ada festival budaya gini suka ingin meramaikan.
ReplyDeleteSeru mba udah 2 kali ya, aku belum pernah, semoga nanti bisa lihat anak gunung Krakatau juga.
Alhamdulillah ya Mbak Lid, rejekimu untuk selalu mampir ke Lampung dan membagikan pengalaman untuk teman-teman. Jd baru tahu nih, sekarang butuh ijin utk mendekat ke gunung anak krakatau ya, semoga kondisinya lekas stabil, supaya banyak wisatawan datang y.
ReplyDeleteWah asiknya bisa liat anak Krakatau dari dekat. Denger2 festival ini selalu seru dari tahun ke tahun :)
ReplyDeleteFestival gini paling enak yah mba, terutama kuliner khas itu semua keluar hihihi..
ReplyDeletedan mupengg euyy lihat krakatau lebih dekattt...
Anak gunung krakatau memang suka batuk-batuk, ada wisatawan mancanegara sekaligus fotografer yang rela datang dari jauh juga untuk memotret batuknya gunung ini, tapi pada malam hari. Cantik memang foto2nya. Tapi cukup sedikit2 aja batuknya, jgn banyak2.
ReplyDeleteYa Allah dahsyat banget ya berarti ledakannya bertahun2 lalu itu...
ReplyDeleteFestival ini kyknya selalu ada ya mbak, meski lokasinya dibuka atau enggak tapi tetep meriah gtu klau baca2 beritanya tiap tahun :D
Asyiknya bisa jadi saksi kemeriahan festival Krakatau Mba.
ReplyDeleteKeren ya acaranya, jadi pengen bisa ikutan ke even pariwisata gitu di kota lain. Kemarin juga sempat meriah ya jadi trending topic gitu
waaahhh sebagai warga Lampung, aku kepengen ikutan juga sebenernya, hihi. cuma kemarin pas ada acara..
ReplyDeleteSenang banget akhirnya aku ketemu dengan Mbk Lidya gara -gara Festival Krakatau 2018 ini jangan kapok ke Lampung ya Mbak Semoga kita bisa ketemu lagi
ReplyDeleteLuar biasa nih pemerintah Lampung yang terus menggenjot potensi wisata daerahnya. Festival Krakatau sudah beberapa kali diadakan ya dan selalu mengundang antusiasme banyak pihak.
ReplyDeleteAnak gunung Krakatau ini aktif sekali yaa...
ReplyDeleteSemoga Allah lindungi warga Lampung selalu.
Senangnya bisa ikutan di acara kerwn ini "Festival Krakatau". Suka lihat tuh fotonya yg di Festival Budaya. Pastinya akan banyak info dari budaya setemlat nih yg sdh di serap. Keren
ReplyDelete