4 Kebutuhan Kuliah Berdasarkan Prioritas Kedepan

Melanjutkan studi yang lebih tinggi hingga bangku perkulihan memang tidak semua orang dapat melakukannya. Kebanyakan dari lulusan SMA/SMK lebih memilih bekerja dibadingkan kuliah dikarenakan biaya kuliah yang tergolong mahal. Apalagi untuk mengincar kampus-kampus terbaik yang memiliki grade yang baik. Kebanyakan orang akan mengincar universitas negeri dengan beasiswa agar biaya kuliah tidak terlalu memberatkan. Bahkan beberapa orang yang berniat melanjutkan pendidiakan mereka juga tak sedikit yang menginginkan berkuliah di universitas swastaterbaik yang mengedepankan pendidika yang berkualitas.




Sebenarnya asumsi tersebut dapat dikatakan salah mengingat biaya kuliah sebenarnya tidak terlalu mahal. Baik kuliah di Universitas Swasta maupun Universitas Negeri. Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah sesuaikan dengan kebutuhan masing-masaing . Apakah ingin murni kuliah, menjadi guru / dosen, atau kuliah sambil bekerja. Berikut gambaran umumnya :

1. Menjadi Guru atau Dosen

Beberapa orang memang mendambakan menjadi seorang tenaga pengajar baik guru maupun dosen. Hal ini sah - sah saja mengingat setidaknya ada begitu banyak sekolah yang mulai didirikan namun tenaga pendidiknya kurang. Apabila bercita-cita menjadi seorang guru atau dosen, maka wajib memilih Universitas Negeri atau Universitas Swasta terbaik dengan jurusan pendidikan. Jangan memilih Politeknik atau institute yang notaben outpunya berbeda. Sehingga tujuan dan langkah yang anda lakukan dapat searah.

2. Menjadi Tenaga Ahli Lapangan

Ada perbedaan antara siswa SMK dengan Mahasiswa. Siswa SMK memang telah dibekali kemapuan bekerja dimana setidaknya ia telah menguasai beberapa kopetensi yang menunjang karirnya di dunia kerja. Namun kebanyakan dari siswa SMK hanya dapat menjadi pekerja lapangan saja. Bukan tenaga Ahli. Tentunya dari segi gajipun juga berbeda. Apabila berniat menjadi tenaga ahli lapangan, maka pilihlah Politeknik.

Politeknik Negeri maupun Swasta memiliki sistem pendidikan yang di titik beratkan pada praktik. Mahasiswa akan menerima setikdanya 60% praktik dan 40% nya teori. Dengan begitu output dari Politeknik akan menjadi tenaga ahli lapangan yang tidak hanya paham terhadap praktiknya saja, tetapi juga menguasai teorinya.

3. Analisis dan Perancangan Proyek

Apabila politeknik lebih menitikberatkan pada praktek, Institute Teknologi kebalikannya. Sistem pendidikan yang dicanangkan pada intitut teknologi lebih memberikan bobot 60% teori dan 40% praktek. Sehingga output yang diharapkan dapat menganalisa pekerjaan serta membuat rancangan dari projek yang diberikan. Apabila ingin menajdi seorang analisis dan perangcang projek, memilih Intitut Teknologi adalah pilihan yang tepat. 

Post a Comment

0 Comments