Tim Lengser sesaat sebelum penyambutan pengantin pria pada pernikahan sepupu |
Saya yang besar di tanah Sunda tentu saja sudah tidak asing lagi dengan kebudayaan Sunda di sekitar. Bahasa Sunda masih saya pergunakan dalam obrolan sehari-hari ketika bertemu dengan orang tua dan keluarga besar. Anak-anak pun saya ajarkan bahasa ibu ini, walaupun kesehariannya mereka menggunakan bahasa Indonesia. Sengaja saya perkenalkan sedikit demi sedikit agar di sekolah tidak kaget saat mendapatkan pelajaran bahasa Sunda.
Di dalam suatu resepsi pernikahan adat Sunda yang paling ditunggu adalah upacara adat yang biasa disebut dengan mapag panganten atau lengser. Upacara ini dimaksudkan untuk penjemputan mempelai pria di kediaman mempelai wanita. Konon upacara ini sudah ada sejak jaman kerajaan Pajajaran pada abad ke-14.
Pengantin pria akan disambut oleh iringan penari yang membawakan tarian merak. Selain tarian juga ada semacam nyanyian atau karawitan yaitu seni suara dan instrumen dari daerah Sunda. Biasaya juga disertai dengan alat musik gamelan tradisional Sunda yang disebut dengan degung.
Acara mapag panganten yang khidmat juga diselingi oleh guyonan yang dilakonkan oleh Aki Lengser dan Nyi Lengser. Keseringan sih Aki lengser saja yang bertugas, tapi dibeberapa tempat kadang muncul juga Nyi Lengser. Guyonan yang penuh makna ini juga bisa mencairkan suasana tegang yang terjadi pada pengantin dan keluarganya.
Lebih seru jika Aki dan Nyi Lengser menggunakan bahasa Sunda, karena akan lebih hidup suasananya. Memang sih konsekuensinya adalah penonton tidak akan mengerti apa yang sudah diguyonkan. Kedua Lengser ini bertugas mengiringi seluruh prosesi adat bersama dengan penari-penari untuk megantarkan pengantin dan kedua orang tua menuju kursi pelaminan.
Aki dan Nyi Lengser biasa diperankan oleh laki-laki yang didandani sebagai kakek dan nenek. Lengkap dengan pakaian serta aksesoris yang pas.
Aki dan Nyi Lengser biasa diperankan oleh laki-laki yang didandani sebagai kakek dan nenek. Lengkap dengan pakaian serta aksesoris yang pas.
Ini video Mapag Panganten di pernikahan sepupu saya
Acara yang tak kalah menariknya adalah saweran yang diiringi dengan kidung sawer. Orang tua pengantin akan menyawer atau melemparkan uang recehan dan premen pada penonton sekitar. Katanya upacara sawer ini dimaksudkan ingin berbagi kebahagian dengan orang lain. Dan diharapkan dapat bermanfaat sesuai dengan pernikahan mereka yang selalu bermanfaat bagi pengantin maupun orang lain. Kalau dulu saweran ini berisi beras, kunyit, dan bunga. Tapi seiringnya jaman berganti, saya hanya melihat ada uang koin dan premen saja. Mungkin agar tidak mubazir ya beras dibuang-buang. Uang dan premen bermanfaat bagi yang mendapatkannya.
Indonesia yang mempunyai keberagaman adat tentu saja ada banyak upacara adat di tiap-tiap daerah yang perlu dilestarikan dan dikenalkan pada generasi muda saat ini. Agar mereka mengenal seperti apa sih budaya yang ada di Indonesia.
Melalui sekolah biasanya anak-anak dikenalkan budaya daerah melalui pakaian adat. Sebagai orang Sunda tidak ada salahnya juga saya mengenalkan pakaian adat dari daerah lain pada anak-anak. Contohnya saat perayaan hari kartini saya memakaikan pakaian adat Sumatera Barat, Kalimantan dan Jawa pada si sulung saat itu. Dengan demikian si kecil bisa tahu ciri khan pakaian dari masing-masing daerah.
Gramedia Blogger Competition dengan tema "Eksplorai Budayamu",
juga ikut serta melestarikan budaya lewat pakaian adat yang dikenakan oleh karyawan toko tersebut.
Karyawan Gramedia Metropolitan Bekasi yang menggunakan pakaian adat |
Tulisan ini dibuat untuk Gramedia Blogger Competition dengan tema Eksplorai Budayamu #46thMenginspirasi #NowWeSee
22 Comments
saya ga pake lengser waktu nikah :D
ReplyDeleteaku juga tidak , karena belum nikah :)
DeleteAku juga ga pake kok mbak :)
DeleteAku lama banget pengen belajar bahasa Sunda ,tapi tidak pernah bisa. Terkendala telinga kemungkinan sehingga kurang bisa mencerna suara bahasa.
ReplyDeleteBudayanya mirip dikampungku, ada saweran untuk tamu atau penonton.
sawera itu yang bagi2 duit receh yang disebarin gitu ya :D
ReplyDeletesaya kok gak inget dulu waktu nikah pakai atau enggak :D
ReplyDeleteupacara adat yang harus selalu dijaga dan dilestarikan agar tidak punah yah Mbak :)
ReplyDeletewah.. keren....!
ReplyDeletepantes saja acaranya selalu dinantikan, emang keren sih.
kalau ane disana (apalagi pake kostum keren seperti itu) pasti bakalan banyak gaya dan gambar yang ane ambil.
ehm.. kalo boleh usul
"bisa nggak bahan untuk sawernya diganti aja pake lembaran merah yang ada gambar pak Soekarno - Hatta"
:D :D :D
nais artikel bund
salam hoki dan salam blogger ya
Iiih lucunya. Itu Pascal waktu masih kecil ya
ReplyDeleteBaiklah, kalau nanti pas pelajaran Bahasa Sunda, aku anter si kakak ke rumah mba lid aja yak wkwkwkwkwkwk, biar dapet ponten 100 gitu pelajaran bahasa sundanya :D
ReplyDeleteSayangnya saya tak bisa bahasa daerah kedua orang tua saya. Cuma kalau logat ya bisa sih. Jadi Vay sih terbiasa aja dengan gaya bicara emaknya yang campur.... ^^)
ReplyDeleteAku tujuh tahun tinggal di Jawa Barat tapi ga terlalu paham budaya sana, karena masih kecil dulu pas tinggal di sana.
ReplyDeleteSaya interest banget pengen belajar Bahasa Sunda, sayangnya belum ada kesempatan. Setelah membaca artikel ini, sedikit demi sedikit saya jauh lebih mengenal Sunda dan budayanya. Terimakasih, nice share :)
ReplyDeletesakses yah mbak Lid buat kontes nya :)
ReplyDeleteAdat kita yang beragam memang sangat bagus untuk terus dilestarikan.. Semoga menang..
ReplyDeleteWaaaah adat pernihakan Sunda ya, bun. *jodoh mana jodoh hihi
ReplyDeleteLengser itu memang unik, dan bikin saya terpingkal-pingkal dibuatnya...
ReplyDeletewah dapet tema nih, buat bikin tugas makalah tentang adat sunda..
ReplyDeletebaca artikel ini jadi pengen ikutan (nikah) :(
ReplyDeleteRagam Kekayaan budaya Indonesia ini indah banget ya kalau tetap lestari.
ReplyDeleteWahh seru banget nih mak kalo lagi ada yang hajatan dan pakai acara adat.
ReplyDeleteKalo pas adat Sunda, seneng nunggu pengantinya nyebar uang, hahaha seketika langsung ramai rusuh banget..
Setiap adat Indonesia selalu unik dan menarik ya mak. Aku baru tahu nih.
ReplyDelete