Sinergi BUMN Untuk Pulihkan Palu


Hope is seeing light in spite of being surrounded by darkness


Gempa dan tsunami yang menerjang Palu dan Donggala satu bulan lalu, tepatnya tanggal 28 September 2018 membuat kita berduka. Bukan hanya harta benda yang hilang, tapi juga banyak yang kehilangan anggota keluarganya.

Pusat gempa yang berada di 26 KM utara Donggala dan 80 KM barat laut Kota Palu membuat beberapa desa porak poranda termasuk di Desa Lolu dan Desa Sibalaya, kecamatan Tanambulaya, Kabupaten Sigi.

Masyarakat Desa Lolu sebagain besar mata pencahariannya adalah petani dan sebagai penghasil beras yang disupply untuk memenuhi kebutuhan berbagai daerah. Di desa ini juga dikenal olahraga unik yaitu Karapan Sapi yang biasa diadakan di persawahan yang memiliki stuktur tanah lembek.

Saat gempa terjadi di beberapa lokasi mengalami pergesaran tanah sejauh 1 kilometer, bahkan banyak bangunan yang hilang karena tertelan tanah. Dibutuhkan waktu untuk bangkit dan membangun kota itu kembali. Berbagai pihak ikut serta membantu pemulihannya. Di sekolah anak-anak juga ikut serta mendonasikan hartanya untuk dikirimkan ke Palu. Allhamdulilah masih banyak orang yang mau berbagi terhadap sesama.

BUMN pun ikut bersinergi dalam pemulihan Palu, Sigi, Donggala agar masyarakat bisa bangkit kembali


Peran Serta Bank Mandiri Dalam Membangun Desa Lolu dan Desa Sibalaya Pasca Bencana


Bank Mandiri sebagai salah satu perusahan perbankan yang berada dibawah naungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) juga ikut serta dalam memulihkan Desa Lolu dan Desa Sibalaya pasca gempa beberapa waktu lalu.

Membangun Hunian Sementara

Bank Mandiri saat ini sudah mendirikan 100 unit hunian sementara berukuran 4,8 M X 4,88 yang dibangun dari baja ringan C60 dengan atap spandek. Hunian ini dirancang tahan gempa dengan dinding GRC serta dilegkapi pintu PVC. Namanya juga orang baru kena musibah gempa, pastinya masih trauma tinggal di dalam rumah ya.



Kalau sebelumnya masyarakat tinggal di tenda-tenda darurat, kini untuk sementara bisa menempati hunian yang disediakan sambil menunggu pembangunan lainnya.

Meskipun ini hanya Hunian Sementara, tapi di sana juga disediakan toilet umum, balai pertemuan tempat masyarakat berkumpul dan mushola untuk tempat beribadah warga desa.


Pembangunan SD Inpres Sibalaya Selatan

Bencana membuat anak-anak tidak bisa sekolah lagi, karena bangunan sekolah tempat mereka belajar ikut hancur. Dengan adanya bantuan dari Bank Mandiri diharapkan para siswa bisa segera belajar kembali seperti semula.

Melihat semangat anak-anak di sana yang ingin kembali belajar patut diacungi jempol. Mereka harus bisa bangkit dan membangun desanya di masa datang.


Mendatangkan Relawan 

Relawan yang datang untuk membantu anak-anak agar bisa beraktivitas kembali seperti belajar dan bermain. Mereka diberikan support agar psikisnya bisa kembali normal akibat trauma yang dialaminya. Melalui kegiatan bermain diharapkan mereka bisa ceria kembali. Mereka juga diberikan alat tulis sepeti krayon untuk menggambar dan perlatan lainnya. 



Meskipun anak-anak sedang berada di pengungsian, pastinya harus tetap mendapatan perlindungan sesuai dengan Hak Anak dan negara pun wajib memberikan perlindungan khusus pada anak dalam situasi darurat.


Kunjungan Menteri BUMN



Pada tanggal 30 Oktober 2018 lalu, Ibu Rini Soemarno, Menteri BUMN berkunjung ke Palu untuk melakukan peninjauan atas apa yang sudah dibangun oleh BUMN yang bersinergi. Kedatangan beliau ini adalah yang ketiga kalinya sejak bencana beberapa waktu lalu.



Masyarakat antusias menunggu kedatangan ibu menteri di Posko Ceria Mandiri. Di Aula yang lokasinya berada di Hunian Sementara masyarakat lainnya menunggu Ibu Rini. Dirut Bank Mandiri dan PLN pun ikut datang bersama ibu Rini. PLN yang mempunyai peranan penting dalam memperbaiki PLTD agar masyarakat Palu bisa kembali menikmati aliran lsitrik.

Ibu Rini yang ramah menyalami masyarakat dan ikut bergabung untuk menikmati makanan khas Palu yang bernama Kadelo.

Kaledo merupaka singkatan dari Kaki Lembu Donggala. Makanan khas yang mirip dengan sup buntut ini menggunakan bahan kaki sapi. Uniknya untuk menikmati Kaledo disantap menggunakan ubi bukan nasi. 

Ibu Rini juga berpesan pada anak-anak agar selalu belajar dengan giat dan rajin agar bisa membangun desa mereka nantinya.



Post a Comment

0 Comments