foto milik Dewi Sulistiawaty |
Crude Palm Oil atau yang biasa kita kenal Sawit di Indonesia adalah tumbuhan yang paling penting penghasil minyak masak. minyak industri maupun bahan bakar. Sawit merupakan sumbangan devisa terbesar nomor 2 di Indonesia setelah Migas. Menurut Menteri Keuangan sawit juga penyelamat bangsa yang sangat bermanfaat untuk kebutuhan pangan serta energi. Untuk itulah negara perlu menjaga sawit di pasar Internasional.
Karena Indonesia penghasil sawit terbesar di dunia untuk itulah negara perlu menentukan standar sustainable dan tidak menuruti aturan asing. Terutama menjaganya dari persaingan bisnis Internasional.
Adanya 5 perusahaan besar di Indonesia yang menandatangani perjanjian Indonesia Palm Oil Pledge (IPOP) yang dapat merugikan petani sawit di Indonesia pada 25 September 2015 lalu di Amerika. IPOP tersebut diantaranya berisi tentang larangan tanaman sawit ditanam di lahan gambut, berkarbon tinggi, dan melarang ekspansi lahan sawit.
Menurut Gamal Nasir, Dirjen Perkebunan , Kementan sangat menyayangkan sekali perusahaan besar yang sudah menandatangai perjanjian tersebut. Banyaknya aturan yang membebani petani kelapa sawit, karena setengahnya lahan sawit dimiliki oleh petani swadaya. Secara otomatis petani sawitlah yang mendapatkan dampaknya. Demikian yang disampaikan oleh Gamal pada Konferensi Pers bertema "Bermartabatkah Sawit Kita!" Menurut beliau juga jika perusahan-perusahaan tersebut takut pada IPOP lebih baik keluar dari Indonesia.
Bapak Firman Subagyo dari Komisi IV DPR-RI juga menolak adanya perjanjian IPOP. Karena dari sawit ini banyak sekali menyerap tenaga kerja. Sawit ini adalah produk yang sangat luar biasa dan menakutkan bagi negara lain yang menghasilkan minyak nabati. Posisi sawit kurang lebih 11 juta hektar, 43% dikuasi kelompok tani. IPOP akan menjadi monopoli terselubung dan mematikan hak-hak hitup masyarakat.
Untuk itulah pentingnya menolak IPOP untuk mendukung dan melindungi petani sawit di Indonesia. Jangan sampai petani kita yang menjadi sengsara. Perusahaan-perusahaan besar tidak perlu lagi merasa kwahatir kehilangan pasar karena pemerintah telah menggenjot B-20 supaya penggunaan CPO dalam negeri lebih besar lagi. Apalagi saat ini Indonesia sudah mempunyai ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil).
Jangan sampai petani sawit kita menderita terlebih lagi pendapatan devisa negara aakan beralih ke negara asing. Dukung petani sawit agar Indonesia tetap menjadi negara penghasil sawit terbesar.
Jangan sampai petani sawit kita menderita terlebih lagi pendapatan devisa negara aakan beralih ke negara asing. Dukung petani sawit agar Indonesia tetap menjadi negara penghasil sawit terbesar.
26 Comments
Kenapa rakyat kecil selalu menjadi korban dalam segala hal ya mbak Lidya, termasuk para petani sawit ini.
ReplyDeleteSemoga para wakil rakyat bisa membantu mereka sehingga kehidupan mereka bisa lebih sejahtera, aaminn :)
Susah banget jadi pengemban amanah para wakil rakyat Bu. Malah mereka mengambil keuntungan sendiri.
DeleteSusah banget jadi pengemban amanah para wakil rakyat Bu. Malah mereka mengambil keuntungan sendiri.
Deletesmg dukungan trs mengalir ke petani2 sawit agar Indonesia tetap menjadi negara penghasil sawit terbesar.
ReplyDeleteAmin..ya Bu kami besar juga bisa kuliah dari hasil kelapa sawit Bu
DeleteAamiin
DeleteDesa kami 15 tahun yg lalu msih terbelakang lulusan sarjanapun bisa dihitung dengan jari. Tapi sekarang, perkembangan desaku semakin baik bahkan lulusan sarjana pun udah enggak bisa dihitung. Itu semua berkat komoditi utama kelapa sawit. Nah langkah nyata yg kami lakukan adalah meningkatkan hasil sawit para petani dengan cara memberikan penyuluhan & pemilihan Pupuk yg tepat guna agar hasil sawit petani meningkat.
ReplyDeleteAlhamdulillah, saat ini perhektar bisa menghasilkan 2 s/d 3 ton hasil panennya.
Ini salah satu bukti nyata ya kalau sawit bisa meningkatkan penghasilan petani bahkan bisa menyekolahkan anak2 ke jenjang yg tertinggi
Deletesbenernya bkn hanya sawit. kdg padi jg
ReplyDeletesmoga sih petani kita makin sejahtera
Iya betul Jiah, tapi kemarin kebetulan yg di bahas mengenai perjanjian IPOP yg berkaitan dgn sawit
DeletePenandatangan IPOP itu mau monopoli kayaknya. Dengan kebijakan seperti dalam dokumen perjanjian secara perlahan akan mematikan petani sawit kecil.
ReplyDeleteSemoga pemerintah bisa mendukung penuh ya untuk kesejahteraan petani
DeleteSemoga petani kita makin sejahtera aminn.
ReplyDeletesaatnya mendukung para petani kita jangan sampai terjajah dan tersakiti, tanpa mereka mau makan apa kita?
ReplyDeleteSemoga Pemerintah semakin memperhatikan nasib para petani agar lebih sejahtera....
ReplyDeleteSemoga Pemerintah semakin memperhatikan nasib para petani agar lebih sejahtera....
ReplyDeleteSeharusnya kepentingan petani diprioritaskan daripada keinganan asing :(
ReplyDeletesodaranya pak suami ada yg petani sawit di kalimantan, trus kapan hari ketemu, dia cerita gimana murahnya harga sawit dibeli sama calo :(
ReplyDeleteIya, semoga petani sawit kita makin jaya, gak cuma jadi pekerja di lahannya sendiri, sedang yg punya orang,,
ReplyDeletewah... smoga petani sawit indonesia selalu sejahtera ya
ReplyDeletesaya baru tahu kalo Indonesia penghasil sawit terbesar di dunia.
ReplyDeleteJadi ingat petani2 sawit di Riau
ReplyDeletesemoga semakin sejahtera para petani dan masyarakat Indonesia :)
ReplyDeleteSedih kalo baca yg kaya gini mba. Negara kita kaya tapi petani,rakyat kecil ttp kurang sejahtera. Moga dpt pemimpin yg jujur betul..amin
ReplyDeletePetani sawit memang kudu mendapat atensi dari pemerintah dan pihak swasta yang mengelola kebun kelapa sawit. Terus berjuang!
ReplyDeletebukanbocahbiasa(dot)com
Dilema ya ingin mengurangi minyak sawit tp ternyata perusahaan minyak sawit ini byk menyerap tenaga kerja lokal. Aku udah mulai pindah ke minyak kelapa lho.
ReplyDelete